REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan Masjid Assalam membutuhkan waktu sekitar 10 tahun. Untuk merampungkan pembangunan masjid ini, Bader Abdullah al-Darwish kabarnya telah mengucurkan dana hingga 10 juta dolar AS. Ia sendiri seorang pengusaha asal Qatar. Selain dana tersebut, ada juga dana hasil infak umat Islam yang mencapai lima juta euro.
Dengan besarnya kucuran dana dari pengusaha Qatar tersebut, tak salah juga kiranya jika di samping masjid ini dibangun sebuah pusat informasi mengenai dunia Islam. Bangunan tersebut diberinya nama The Abdullah Al-Darwish Cultural Center. Tempat ini menyediakan ruang perpustakaan, konferensi, kelas, hingga galeri.
Abdelkhalek Chadli, presiden Masyarakat Islam Perancis barat (AIOF), menjelaskan, Masjid Assalam ini hadir sebagai jawaban terhadap minimnya sarana tempat ibadah di Kota Nantes. Sebelumnya, kata dia, umat Islam hanya memiliki Masjid El Forqune yang memiliki daya tampung sangat terbatas.
“Selama delapan tahun, begitu besar. Masjid El Forqane selama ini tak mampu menampung banyak jamaah. Orang-orang terpaksa beribadah ke luar, tentunya ini sangat menyulitkan ketika memasuki musim dingin,” kata Abdelkhalek saat peresmian masjid ini pada 17 November 2012.
(Baca Juga: Kapasitas Masjid Assalam Nantes Terbesar di Prancis)