REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengharapkan adanya perdagangan yang saling terbuka dengan Cina. Hal ini menysul tejadinya defisit perdagangan AS dan Cina yang melonjak hingga 375 miliar dolar AS pada 2017.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer, dan Penasihat Ekonomi Gedung Putih Gary Cohn akan bertemu dengan Penasihat Ekonomi Cina Liu He. Pertemuan ini akan membicarakan hubungan perdagangan kedua negara, dan rencana-rencana ke depan.
"Kami mengharapkan pertukaran pandangan yang terbuka dan jujur mengenai hubungan perdagangan dan ekonomi, pertemuan tersebut akan fokus pada isu-isu substantif," ujar pejabat Gedung Putih seperti dilansir Reuters, Kamis (1/3).
Penjabat Gedung Putih menyatakan, Cina telah menunjukkan kecenderungan untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi defisit perdagangan. Namun, beberapa analis berpendapat, pertimbangan kebijakan tarif impor baja dan alumunium oleh Presiden AS Donald Trump diprediksi dapat menimbulkan perang dagang dengan Cina.
Pada 16 Februari 2018 lalu, Departemen Perdagangan AS merekomendasikan kepada Presiden Trump untuk memberlakukan tarif impor baja dan alumunium dari Cina serta negara-negara importir lainnya. Departemen Perdagangan menawarkan beberapa opsi mulai dari tarif global, tarif spesifik untuk negara tertentu, hingga kuota impor.
Presiden Trump mempertimbangkan tarif impor tersebut minimal sebesar 24 persen. Namun, Gedung Putih menyatakan, Presiden Trump belum memberikan keputusan akhir dan masih ada kemungkinan perubahan. Beberapa waktu lalu Trump mengatakan, hubungan diplomatik AS dan Cina sangat baik, akan tetapi di sisi lain hubungan perdagangan kedua negara masih belum seimbang.
"Kita pernah memiliki hubungan yang lebih baik dengan Cina daripada yang kita lakukan sekarang, satu-satunya yang bisa menghalangi adalah perdagangan karena sangat sepihak, ini tidak seimbang," ujar Trump.