Kamis 01 Mar 2018 16:43 WIB

Rusia Sebut AS Pasok Senjata ke Militan Kurdi di Suriah

AS mendirikan 20 pangkalan militer di Suriah.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Pasukan Turki dan milisi Suriah pro-Turki mencoba mengambil alih bukit Bursayah yang memisahkan Afrin yang dikuasai Kurdi dengan Kota Azaz, Suriah yang dikuasai Turki, 28 Januari 2018. Hampir sebulan operasi militer Turki berlangsung di Afrin.
Foto: AP Photo
Pasukan Turki dan milisi Suriah pro-Turki mencoba mengambil alih bukit Bursayah yang memisahkan Afrin yang dikuasai Kurdi dengan Kota Azaz, Suriah yang dikuasai Turki, 28 Januari 2018. Hampir sebulan operasi militer Turki berlangsung di Afrin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pembantu Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Alexander Venediktov mengatakan, Amerika Serikat (AS) telah memasok senjata mutakhir ke pemberontak Kurdi di Suriah. Venediktov juga menyebut jika Paman Sam telah mendirikan 20 pangkalan militer di kawasan itu.

Venediktov mengatakan, puluhan pangkalan militer AS itu berdiri di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh militan. Dia menegaskan, campur tangah Paman Sam tersebut menyulitkan terwujudnya perdamaian di Suriah.

"Kembalinya perdamaian dan stabilitas ke Suriah terhambat oleh gangguan eksternal yang terus berlanjut dalam krisis Suriah," kata Alexander Venediktov, Kamis (1/3).

Dia mengatakan, interferensi AS dalam konflik Suriah telah memprovokasi Turki untuk meluncurkan operasi militer yang menargetkan milisi Kurdi di wilayah utara Suriah, Afrin. Menurut Venediktov, provokasi itu berupa peningkatan persenjataan mutakhir yang diberikan kepada militan Kurdi.

Milisi Kurdi mengendalikan beberapa wilayah di Suriah utara, termasuk Afrin. Kota tersebut menjadi yang menjadi subyek operasi militer lintas batas tentara Turki sejak 20 Januari lalu. Turki mengatakan, operasi tersebut merupakan langkah untuk memerangi teroris.

Baca juga: Pemuda Israel Ingin Mengebom Komunitas Yahudi di AS

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement