Kamis 01 Mar 2018 17:55 WIB

Pemerintah Diminta Waspadai Tren Penurunan Inflasi Inti

Penurunan inflasi inti menunjukkan indikasi pelemahan daya beli masyarakat.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nur Aini
Inflasi, ilustrasi
Foto: Pengertian-Definisi.Blogspot.com
Inflasi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Penelitian Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menilai, pemerintah perlu mewaspadai tren penurunan inflasi inti. Ia mengamati, tren inflasi inti terus mengalami penurunan. Menurutnya, hal itu menunjukkan indikasi terjadinya pelemahan daya beli masyarakat.

"Ada penurunan inflasi inti secara persisten. Ini bisa menjadi indikasi daya beli terus melemah," ujar Faisal ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (1/3).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada Februari 2018 adalah sebesar 0,17 persen dengan tingkat inflasi inti sebesar 0,26 persen. Secara tahun ke tahun (year on year/yoy), inflasi inti pada Februari 2018 adalah sebesar 2,58 persen. Angka itu lebih kecil dibandingkan inflasi inti pada Januari 2018 yang sebesar 2,61 persen (yoy). Angka itu semakin jauh jika dibandingkan dengan inflasi inti pada Februari 2017 yang sebesar 3,41 persen (yoy).

Faisal mengatakan, pemerintah harus mengawasi persoalan daya beli yang terus melemah dan mengembalikan tingkat konsumsi masyarakat seperti sebelum 2016. Menurut Faisal, dengan kembalinya tingkat konsumsi masyarakat bisa berdampak pada perekonomian secara keseluruhan. "Termasuk menggairahkan kembali sektor manufaktur dan juga perdagangan," ujar Faisal.