Jumat 02 Mar 2018 04:04 WIB

Pemprov Jabar Pantau Proyek Normalisasi Sungai Citarum

Kolam retensi Cieunteung akan dibangun seluas 7,15 hektar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang warga mengayuh perahu saat banjir di Desa Cieunteung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (3/10).
Foto: Mahmud Muhyidin
Seorang warga mengayuh perahu saat banjir di Desa Cieunteung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan program pembangunan infrastruktur untuk penanganan banjir terkait Sungai Citarum terus berjalan. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa, danau retensi yang akan dibangun di Kampung Cieunteung, Kelurahan dan Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung pun akan rampungkan pada akhir 2018.

Sebelumnya, kolam retensi yang merupakan program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah dibangun bersifat sementara pada 2013 lalu dengan luas mencapai 8.000 meter persegi. Iwa mengatakan, sebagai koordinator proyek pembangunan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus memastikan bahwa program itu berjalan.

Kolam retensi Cieunteung, kabupaten Bandung seluas 7,15 hektar proses fisiknya sudah 51 persen. Status tanah yang dibebaskan selesai, kecuali ada yang milik PT KAI.

"Tapi itu bisa selesai secepatnya, kami yakin proyek untuk penanganan banjir di Baleendah itu selesai desember 2018," ujar Iwa saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (1/3).

Program lainnya, kata dia, floodway di Sungai Cisangkuy yang dinormalisasi sepanjang 10,4 km pengerjaan fisiknya sudah 19,2 persen. Tanah yang sudah dibebaskan seluas 7,9 hektare. Sisanya, seluas 44,42 hektar akan menyusul.

Proyek yang ditujukan untuk aliran banjir di daerah Banjaran dan Baleendah itu ditargetkan rampungdi akhir 2019. Menurut Iwa, selain di kawasan Baleendah dan Banjaran, fokus pengerjaan normalisasi sungai Cimande, Cikeruh dan sungai Cikijing terus berjalan.

Progres fisik sungai Cimande sepanjang 9 Km untuk penanganan banjir di wilayah Rancaekek itu sudah mencapai 16 persen. Ia yakin, semua bisa selesai sesuai target waktu yang dicanangkan.

Tanah yang sudah dibebaskan 32,68 hektar, tanah yang belum dibebaskan 11 hektar. Waktu pelaksanaan penataan sungai Cimande 2016 hingga 2018, katanya.

Sementara untuk sungai Cikijing yang dinormalisasi sepanjang 6 km, kata dia, progress pengerjaannya sudah 2,3 persen. Tanah yang sudah dibebaskan seluas 3,37 hektare. Sisanya, seluas 20, 42 ha akan dilakukan segera. Sedangkan untuk sungai Cikeruh dinormalisasi sepanjang 11 km proses pengerjaan fisiknya sudah mencapai 42 persen.

Tanah yang sudah dibebaskan 3,2 hektare, sedangkan yang belum seluas 11 hektare. "(Sungai Cikijing ) ini dilakukan pelebaran dimensi, dari 7 meter menjadi 15 meter," katanya.

Selain itu, kata dia, untuk proyek Provinsi Jawa Barat berupa kolam retensi di wilayah Gedebage, Kota Bandung pun terus dilakukan percepatan. Kolam seluas 7,3 hektare itu progress pembangunan fisiknya sudah 33 persen.

Pengerukan untuk membangun danau retensi, dilakukan dengan cara memindahkan tanah atau disposal dari lokasi pembanguan masjid ke atas lahan yang telah disetujui pemiliknya sebagai lokasi pembuangan tanah. Salah satu upaya percepatannya, kata dia, yakni membuka akses Tol Padaleunyi KM 149 untuk mempermudah distribusi peralatan dan material bangunan.

"Danau ini dibangun supaya kalau hujan, di Gedebage ini tidak banjir, dan kemarau tidak kekeringan, sehingga ada suplai air baku," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement