REPUBLIKA.CO.ID,BRUSSELS -- Qatar tak goyah. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Lulwa Al Khater mengatakan negaranya tidak akan mengubah kebijakannya bahkan jika blokade diplomatik berlanjut selamanya.
"Pengepungan yang diberlakukan kepada Qatar oleh pemain regional telah mempercepat hubungan kami melalui beberapa sumbu, yang terpenting adalah peluncuran dialog strategis Qatar-AS," ujar dia dalam sambutan pada sesi pembukaan sebuah konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Middle East Dialogue Center di Brussels, dikutip Middle East Monitor, Kamis (1/3).
Al Khater juga menyebutkan konferensi di Brussels adalah sebuah kesempatan untuk menolak kebohongan yang disebarkan oleh negara-negara yang mencetuskan blokade. Selain itu untuk menanggapi mereka yang mencoba mendiskreditkan Qatar.
Sementara itu, Duta Besar Qatar untuk Belgia, Abdul Rahman Bin Mohammed Al Khulaifi, mengatakan pengepungan tersebut memberi Qatar kekuatan dan dapat mengatasi konsekuensinya dengan cepat. Dan menambahkan bahwa pengepungan tersebut sekarang hanya berdampak pada sisi sosial, sementara negara tersebut berhasil mempertahankan stabilitas dan keamanan.
Al Khulaifi menjelaskan Qatar telah berhasil menemukan alternatif dan kemitraan strategis untuk mencapai ambisinya. Menurut duta besar tersebut, Doha memiliki investasi senilai sekitar 2 miliar dolar AS di Turki. Sementara Ankara akan mendukung ekonomi Qatar dan berpartisipasi dalam proyek Piala Dunia 2022.