REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, melansir sudah ada titik terang mengenai penanggulangan tanggul Sungai Cilamaya yang jebol akibat tergerus arus. Penanggulangan tersebut, disesuaikan dengan kewenangannya masing-masing. Salah satunya, BBWS berjanji akan segera memasang bronjong batu untuk memerbaiki tanggul yang rusak tersebut.
Kepala BPBD Karawang Banuara Nadeak, mengatakan, sudah ada pembahasan mengenai permasalahan tanggul Sungai Cilamaya yang jebol ini. Tanggul yang rusak akan segera diperbaiki dengan bronjong batu oleh pihak BBWS.
"Ada dua titik tanggul yang di jebol di Kecamatan Cilamaya ini yakni, di Dusun Pangkalan, Desa Mekarmaya, tanggul yang jebolnya sepanjang 100 meter. Serta di Dusun Barahan, Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, dengan panjang tanggul yang jebol mencapai 50 meter. Penanangannya dengan memasang bronjong batu. Bronjong ini, diyakini lebih tahan terhadap gerusan arus sungai," ujar Banuara, kepada Republika, Kamis (1/3)..
Tak hanya BBWS, lanjut Banuara, pihak lain juga turut membantu dalam penanganan tanggul yang rusak ini. Seperti, pihak PJT II Jatiluhur sudah mendistribusikan karung untuk menambal sementara tanggul yang jebol.
Selain BBWS dan PJT II Jatiluhur, sambung Banuara, Dinas PUPR Karawang juga turut berkontribusi. Instansi ini, akan membangun pintu air untuk membagi air dari Sungai Cilamaya ke Sungai Gelagah dan Cipancu, yang ada di Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan. Dengan catatan, pemerintahan desa setempat segera mengusulkan petugas jaga pintu air tersebut.
"Kalau sudah ada penjaga pintu airnya, maka pembangunan pintu yang berfungsi membagi air ini akan segera direalisasikan," ujarnya.