Jumat 02 Mar 2018 05:15 WIB

Susi Susanti Minta Atlet Pelatnas Berjuang Lebih Keras

Terutama mereka yang terkesan stagnan dengan performanya

Mantan Atlet Bulutangkis tunggal putri Susi Susanti melakukan sesi foto saat ditemui di Pusat Pelatihan Bulutangkis, Cipayung, Jakarta Timur (30/3).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Mantan Atlet Bulutangkis tunggal putri Susi Susanti melakukan sesi foto saat ditemui di Pusat Pelatihan Bulutangkis, Cipayung, Jakarta Timur (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) meminta semua pemain dalam pemusatan latihan nasional bulu tangkis untuk berjuang lebih keras. Terutama mereka yang terkesan stagnan dengan performanya.

"Usaha beberapa pemain memang harus lebih banyak dibanding yang lain, jika sama saja, mereka tidak akan meningkat di situ-situ saja," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susi Susanti, di Jakarta, Kamis.

Susi mengatakan, setiap pemain tentu memiliki keunggulan masing-masing dan bisa dimanfaatkan. Namun perkembangan pemain tentu kembali lagi kepada diri pemain.

Jika mereka masih belum mencapai titik tinggi hingga saat ini, berarti ada yang kurang. Baik dari fisik, kemauan, daya juang, juga kematangan mental.

"Mereka harus kerja keras untuk itu," ujar Susi.

Perjuangan untuk mencapai hal tersebut, kata Susi, harus diperbanyak jika para pemain tersebut ingin mengejar prestasi dalam bulu tangkis dan agar tidak tersalip oleh pemain di bawahnya.

"Yang harus diingat setiap pemain itu, juara hanya ada satu, jika kita berada terus di bawah level elit, otomatis harus berjuang lebih dari yang lain untuk mengejar, misal orang lain berlatih empat jam, kita harus lima hingga tujuh jam," kata dia.

"Kita sudah diberi kesempatan, harusnya pergunakan sebaiknya, karena pelatnas itu bukan tempatnya zona nyaman, di sini segala proses ditentukan oleh seleksi kualitas dan prestasi dari pemain itu sendiri," kata Susi menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement