REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dalam beberapa hari terakhir, Inggris dan Britania Raya diterjang salju deras disertai angin dingin. Kondisi yang berlangsung cukup lama ini membuat kedua wilayah ini berada dalam status merah atau peringatan tinggi.
Status merah memungkinkan cuaca berubah ekstrem, bahkan membahayakan nyawa warga. Salah satu yang diwaspadai adalah terjadinya badai Emma.
Di Skotlandia, lebih dari 300 orang terjebak cuaca dingin dengan temperatur sangat rendah selama 20 jam. Dilansir di BBC News, Kamis (1/3), cuaca buruk ini bahkan telah banyak memakan korban.
Seorang perempuan ditemukan tewas di jalanan bersalju di Leeds. Saat ditemukan, perempuan berusia 74 tahun ini tengah berada di bawah sebuah mobil.
Korban lainnya, yaitu seorang pria berusia 46 tahun. Pria ini ditemukan tewas dalam sebuah kecelakaan di Berkshire. Kondisi jalan saat itu sangat berbahaya karena diselimuti es.
Untuk mengurangi korban jiwa, ribuan sekolah di Inggris, Britania Raya dan Skotlandia pun terpaksa ditutup. Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon juga meminta warga tidak melakukan perjalanan atau berkendara dalam cuaca ekstrem ini.
Cuaca buruk ini juga berdampak pada aktivitas transportasi. Di Inggris, lebih dari 200 operator rel kereta mengupayakan pengurangan layanan. Sementara itu, stasiun Paddington di London juga sempat ditutup selama tiga jam, sedangkan di Kent sebanyak 50 stasiun kereta terpaksa ditutup.