Jumat 02 Mar 2018 04:41 WIB

Instalasi Pengolahan Air Jadi Proyek Infrastruktur Utama DKI

Sandiaga akan mendorong pembangunan beberapa instalasi pengolahan air.

Rep: Sri Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah personel dari Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur membersihkan sisa lumpur akibat luapan Sungai Ciliwung, kawasan Kampung Melayu.
Foto: Republika/Inas Widyanuratikah
Sejumlah personel dari Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur membersihkan sisa lumpur akibat luapan Sungai Ciliwung, kawasan Kampung Melayu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjadikan pengolahan air sebagai salah satu proyek infrastruktur utama. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan mendorong pembangunan beberapa instalasi pengolahan air.

"Major infrastructure project yang berikutnya, banyak yang tanya kemarin, adalah clean water. Dan di sini ada beberapa proyek untuk water treatment plant yang akan kita dorong," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (1/3).

Proyek ini meliputi instalasi pengolahan air bersih di Jembatan Besi (Tambora, Jakarta Barat) hingga Cilandak dan Pesanggrahan di Jakarta Selatan. Ada pula beberapa inisiatif lain terkait pengolahan air bersih.

Pemprov DKI juga akan menyiapkan beberapa instalasi pengolahan limbah cair (waste water treatment). Sandiaga mengatakan program ini akan terbagi dalam 14 zona.

Menurut Sandiaga, saat ini zona yang ada di daerah aliran sungai (catchment area) sudah mencapai empat persen. Pada medio 2018 hingga 2019, Pemprov menargetkan membangun instalasi pengolahan limbah cair di zona satu dan enam.

"Sekarang ada dalam status detail engineering design (DED) preparation. Ini rencananya kita memulai di 2018-2019 ini," kata politikus Partai Gerindra ini.

Untuk mewujudkan proyek tersebut, Pemprov DKI telah membuat sebuah simpul yang akan mengatur skema kemitraan antara pemerintah badan usaha (KPBU). Simpul ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah.

Saefullah akan dibantu oleh tiga unsur. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) Eddy Junaedi menjabat sebagai sekretaris. Ada unsur dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan badan pengaturan lelang barang dan jasa.

Proyek-proyek infrastruktur lain yang akan menjadi prioritas di antaranya berkaitan dengan transportasi dan pariwisata. Di bidang transportasi, Pemprov akan mengembangkan proyek infrastruktur untuk angkutan umum seperti Transjakarta, light rapid transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT). Pemprov DKI juga akan membangun pelabuhan baru di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Yang sudah sering didengar, stadion. Kita juga dorong dalam kemitraan pemerintah dan badan usaha," ujar Sandiaga.

Di bidang pariwisata, Pemprov DKI mendorong berkembangnya tiga resor bertaraf internasional di Kepulauan Seribu. Ada pula proyek revitalisasi bandara di Pulau Panjang.

"Kita ingin ini menjadi tulang punggung proyek-proyek yang akan kita dorong ke depan dalam jangka waktu 18 bulan ke depan," kata Sandiaga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement