Jumat 02 Mar 2018 14:22 WIB

Pemprov Jabar akan Alokasikan Rp 20 M untuk Unsika

Unsika saat ini memiliki 13 ribu mahasiswa.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jawa Barat sangat mendukung pembangunan kawasan kampus baru Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika). Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, Pemprov Jabar akan mengalokasikan anggaran di APBD 2019 untuk Unsika sebesar Rp 20 miliar

"Saya akan catat untuk diperencanaan di 2019 Rp 20 miliar untuk Unsika. Untuk masa depan katanya jangan ada keraguan," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher, kepada wartawan belum lama ini.

Menurut Aher, dengan pembangunan kawasan kampus baru, universitas yang saat ini mendidik 13 ribu mahasiswa ini akan menjadi kekuatan ilmiah baru yang akan merancang masa depan kawasan Karawang dan sekitarnya.

Aher mengatakan, meskipun Unsika hanya memiliki lahan 30 hektare tapi nantinya bisa memiliki fungsi efektif dan minimalis. Karena dengan luas lahan ini, gedung-gedung atau fasilitas kampus lain tidak dibangun secara berjauhan, sehingga akan membangun keakraban diantara para penghuni atau civitas akademika.

"Saya kira 30 hektar sangat memadai. Kampus Unsika ini harus bisa berfungsi sama dengan kampus yang punya luas lahannya lebih besar ketika berfungsi secara efektif dan minimalis, tetapi tidak sedikit pun kurang dalam melayani mahasiswa yang menjadi penghuni utama kampus ini," kata Aher.

Pada 2014 lalu, kata dia, Unsika menjadi salah satu universitas negeri yang di Provinsi Jawa Barat. Empat tahun berselang, Unsika berupaya mewujudkan mimpinya membangun kawasan kampus baru dengan fasilitas lengkap dan memadai di atas lahan seluas 30 hektare

Upaya pembangunan kampus baru Unsika, diawali dengan pembangunan jembatan dan masjid. Aher yang juga penggagas penegerian Unsika ini, meresmikan jembatan yang menelan biaya hingga Rp 10 Miliar dari APBD Provinsi Jawa Barat.

 

Masjid Unsika akan dibangun di atas lahan lima hektar, melebihi luas lahan dimana kampus Unsika saat ini berdiri. Aher pun mengapresiasi upaya Unsika ini. Dari tiga kampus yang diajukan untuk berubah status menjadi kampus negeri, yaitu Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya dan Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon, Unsika adalah kampus pertama yang berhasil dinegerikan pada 2014.

"Kampus ini akan menjadi lokomotif kemajuan pendidikan dan menjadi pengampu perguruan tinggi swasta di sekitarnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement