REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempabumi tektonik berkekuatan 5,9 Skala Richter (SK) mengguncang Laut Banda, Provinsi Maluku Jumat (2/3) pagi. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi menjelaskan, gempa ini terjadi pada pukul 09.12 WIB hari ini. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi terjadi dengan koordinat episenter pada 6,23 LS dan 130,33 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 357 kilometer (km) arah timur laut Kota Tepa, Kabupaten Maluku Barat Daya, Propinsi Maluku pada kedalaman 153 km.
Berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan masyarakat menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di daerah Saumlaki dalam skala intensitas II SIG-BMKG ( III MMI), di Dobo I-II SIG-BMKG (II-III MMI). "Guncangan gempabumi ini belum menimbulkan kerusakan," ujar Moch. Riyadi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (2/3).
Jika ditinjau dari kedalamannya, maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat subduksi Laut Banda. Hal Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan mekanisme sumber naik mendatar (thrust oblique fault).
Hingga pukul 10.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Riyadi mengimbau agar tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.