REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Tujuh ekor anjing milik warga di Jorong Muaro Nagari Koto Rantang Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam dilaporkan hilang dan diduga dimangsa harimau. Harimau yang meresahkan warga itu saat ini masih coba dihalau Resort Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar).
Kepala Resort BKSDA Bukittinggi, Andrik dikonfirmasi dari Bukittinggi, Jumat (2/3), mengatakan laporan konflik satwa itu diterima pada 26 Februari 2018 oleh BKSDA Sumbar.
"Sesuai standar operasional prosedur (SOP) bila terjadi konflik satwa kami melakukan pengecekan ke lokasi terlebih dahulu mengumpulkan data dan informasi," katanya.
Di lokasi tersebut ditemukan jejak-jejak harimau di ladang warga dan diperkirakan berjumlah satu ekor. Kemudian pada 27 Februari 2018 pihaknya mulai melakukan penghalauan harimau dengan membunyikan suara meriam. "Lama penghalauan ini nanti bergantung bagaimana kondisi di lokasi konflik satwa," tambahnya.
Ia menerangkan bila setelah dilakukan penghalauan kembali ditemukan jejak baru, maka akan dipasang perangkap di lokasi yang mungkin akan dilalui satwa dilindungi tersebut. "Malam nanti penghalauan masih dilanjutkan, kami imbau warga yang ada di sekitar untuk berhati-hati apalagi jejak ditemukan dekat ladang warga," jelasnya.