REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Kementerian Perindustrian Brasil menyatakan keprihatinan yang sangat besar menyusul adanya kebijakan tarif impor baja dan alumunium oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS). Brasil akan mengambil tindakan secara multilateral maupun bilateral untuk melindungi kepentinganya.
Dilaporkan Reuters, Jumat (2/3), Kementerian Perindustrian Brasil menyatakan, industri baja bukan merupakan ancaman bagi AS. Mereka mencatat, 80 persen ekspor baja Brasil merupakan produk setengah jadi yang sangat penting bagi industri di AS. Adapun, Brasil merupakan importir batu bara metalurgi terbesar dari AS.
Brasil merupakan sumber impor baja terbesar kedua ke AS setelah Kanada. Menurut data Departemen Perdagangan AS, impor baja dari Brasil menyumbang volume sebesar 13 persen pada 2017.
Sementara itu, dua produsen baja terbesar Brasil yakni Cia Siderurgica Nacional dan Usiminas mengalami penurunan penjualan masing-masing sebesar 4,4 persen dan 4,2 persen. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump sepakan untuk menerapkan kebijakan tarif impor baja dan alumunium yang diusulkan oleh Departemen Perdagangan AS.
Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri AS, dan meningkatkan lapangan pekerjaan. Akan tetapi, menurut sejumlah analis, kebijakan tarif impor tersebut justru akan memicu perang dagang dengan negara-negara mitra dagang utama AS seperti Cina dan Eropa. Pengumuman kebijakan tarif ini telah memicu aksi jual yang cukup besar di Wall Street.