REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kepala Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Dhofiri mengatakan pondok pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat serta keberagaman. "Itu pasti, dan yang kiami undang saat ini kan para pengasuh pondok pesantren, karena bagaimanapun juga pondok pesantren punya peran yang sangat sentral," kata Kapolda DIY saat berkunjung ke Kabupaten Bantul, DIY, Jumat (2/3).
Di sela Silaturahmi Kamtibmas Kapolda DIY dengan pengurus Pondok Pesantren se-Bantul di Ponpes An-Nur Ngrukem Bantul, mengatakan, peran ponpes sangat sentral karena seperti diketahui bersama sebelum pendidikan formal ada di abad 15, pesantren sudah ada. "Jadi peran pesantren itu sampai sekarang sangat dibutuhkan, dan di tengah kita membutuhkan figur, terutama intelektual yang punya kepribadian bagus, karena pesantren itu kan ajaran utama adalah ajaran agama Islam," katanya.
Dengan demikian, lanjut Kapolda, perilaku dan perbuatan orang-orang yang merupakan output dari pesantren mencerminkan ajaran Islam, dan kalau sudah seperti itu akan sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh bangsa dan negara ini. "Dan sekarang ini diingatkan kembali bagaimana membangun jiwa raga itu moralitasnya, nah pesantren punya peran yang sangat sentral, di samping itu keberadaannya sempai saat ini memang masih sangat dibutuhkan masyarakat," katanya.
Oleh sebab itu, Kapolda DIY mengatakan, kerja sama antara kepolisian, pondok pesantren, kiai, para ulama itu sangat penting sekali khususnya untuk menjaga ketenangan masyarakat, terlebih setelah ada peristiwa penyerangan gereja di wilayah Gamping, Sleman.
"Artinya ada peristiwa itu jangan sampai terprovokasi, jangan sampai terganggu dan Alhamdulillah nyatanya sekarang di Yogyakarta setelah saya keliling-keliling bisa memahami, dan kemudian juga kita bersama berembug menjaga keberagaman dan keguyuban," katanya.
Kapolda mengatakan, kegiatan Silaturahmi Kamtibmas dengan semua pengurus pesantren se-Bantul ini merupakan silaturahmi terakhir di DIY, setelah sebelumnya dilakukan di Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, Kulon Progo dan Sleman. "Jadi di Bantul ini yang terakhir, tiada lain silaturahmi ini sekaligus kita ingin dapatkan masukan dari para kiai, terutama perkembangan terkait peristiwa kemarin di Sleman, dan walaupun Alhamdulillah sekarang ini sudah mereda," katanya.