REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Pandjaitan mengatakan, KPK sudah menerima nama-nama calon pengganti Inspektur Jenderal Heru Winarko sebagai Direktur Penindakan KPK. Nama-nama tersebut, kata Basaria, berasal dari dua institusi penegak hukum, yakni Polri dan Kejaksaan Agung.
"Sudah ada dari Kejaksaan. Sudah ada dari Kepolisian," kata Basaria di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (2/3). Namun, Basaria enggan menyebutkan identitas nama tersebut. Ia mengaku lupa nama yang berpotensi menjadi Direktur Penindakan KPK yang baru.
Nama-nama ini, kata Basaria akan dikomunikasikan terlebih dahulu oleh KPK supaya siap melakukan pergantian. "Dalam waktu seminggu ini segera di proses nanti kita harapkan akan segera dapatkan penggantinya," ucap Basaria.
Pihak KPK akan melakukan proses lelang untuk mekanisme pemilihan pengganti Heru Winarko. Nantinya, setiap nama akan diuji dan melihat latar belakang apakah cocok nama tersebut menjabat sebagai Direktur Penindakan KPK.
"Nanti kita lihat latar belakangnya apakah bisa melakukan sebagai Deputi Penindakan. Itu kan syaratnya banyak. Jadi tidak tutup kemungkinan siapa aja bisa," ujarnya.
Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto mengaku belum mengetahui siapa saja nama-nama dari Polri yang melakukan proses lelang jabatan menjadi Direktur Penindakan KPK. "Belum tahu saya. Itu kan terbuka. Biasanya KPK akan beri informasi ke Polri bahwa akan ada open bidding eselon satu" katanya.
Heru Winarko yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Penindakan KPK dilantik menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) oleh Presiden Joko Widodo Kamis (2/3). Heru menggantikan Komisaris Jenderal Budi Waseso yang memasuki masa pensiun.