REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir tiga tahun lamanya titik terang perkembangan kasus kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori, belum juga benderang. Namun, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis pada pengujung 2017 berjanji akan menuntaskan kasus yang belum terungkap pada 2018 ini.
Idham mengungkapkan banyak kasus yang belum terungkap di 2017, akan dia coba tuntaskan di 2018, termasuk kasus kematian Akseyna ini. "Kita tetap jadikan prioritas (kasus Akseyna)," ujar Kapolda saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (2/3).
Namun, Idham belum memaparkan dengan jelas seperti apa prioritas yang telah ditunjukkan oleh pihak kepolisian. Kemudian, dalam penetapan dugaan tersangka pun, Idham enggan komentari lebih jauh terkait itu, tetapi yang pasti timnya tetap bekerja untuk ungkap kasus tersebut.
Sementara Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta mengatakan, kepolisian sedang saling berkoordinasi dengan seluruh jajaran. Khususnya dalam kasus kematian Akseyna ini.
"Kami sedang koordinasi dengan jajaran Reserse, khususnya dalam kasus sulit (termasuk kasus Akseyna)," ujar Nico.
Sebelumnya diberitakan, jenazah mahasiswa jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori, ditemukan di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2017. Saat ditemukan, jasad Akseyna terlihat membawa ransel yang diisi batu.
Kasus Akseyna 'bak ditelan bumi', aparat kepolisian Polres Depok dan Polda Metro Jaya belum mampu mengungkap pembunuhnya. Hingga kini, hampir tiga tahun sudah pembunuh mahasiswa berusia 18 tahun itu masih berkeliaran.
Hal itu yang membuat orang tua Akseyna gamang dengan memberanikan diri membuat surat elektronik di media sosial (medsos) ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melalui akun Twitternya @mardoto, Selasa (27/2).
Orang tua Akseyna yang merupakan seorang perwira menengah TNI Angkatan Udara (AU), Kolonel Mardoto menulis: "Hari ini, hampir 3 tahun kasus pembunuhan anak saya, Akseyna di Danau Kenanga, Universitas Indonesia. Pak @Jokowi mohon dukungan bapak selaku Presiden RI agar dicari/ditemukan pelakunya dan segera dapat dituntaskan kasus ini. Cc @PulhukamRI, @DivHumas_Polri, @HumasMetroJaya".