REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Grab Indonesia memperkenalkan program 'Grab Lawan Opik!' pada 2.000 mitra pengemudinya di Makassar. Direktur Pengembangan Bisnis Grab Indonesia Bayu Seto menjelaskan, program ini memanfaatkan sistem deteksi risiko dan kecurangan yang dimiliki Grab untuk mendeteksi berbagai aktivitas kecurangan, termasuk order fiktif (opik).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, sistem ini menggunakan algoritma machine learning yang canggih untuk mengidentifikasi dan melawan risiko atau ancaman baru yang mungkin timbul. "Ketika para peretas dan mitra pengemudi yang mencoba menipu sistem teridentifikasi, Grab akan berkolaborasi dengan pihak kepolisian untuk memecahkan operasi opik dan menangkap pelaku," kata Bayu, melalui siaran pers, Sabtu (3/3).
Dalam program ini, para mitra pengemudi juga diajak untuk turut berpartisipasi dalam memberantas operasi order palsu. Mereka diminta melaporkan rincian informasi terkait tindak kecurangan yang tidak hanya terjadi pada mitra pengemudi, namun juga penumpang atau mitra lain yang bekerja sama dengan Grab [email protected].
Sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi aktif mitra pengemudi, Grab menyediakan imbalan bagi pelapor pertama dengan tindak kecurangan yang terbukti merugikan perusahaan.
Dalam kesempatan yang sama, Grab juga mengapresiasi perwakilan enam mitra koperasi yang telah mendapatkan Izin Penyelenggara Angkutan Sewa (IPAS) dari Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan. Penyerahan apresiasi dilakukan oleh Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Pemprov Sulawesi Selatan,Muhammad Firda.