Sabtu 03 Mar 2018 16:36 WIB

Kondisi Pesantren di Masa Kolonial, Seperti Apa?

pertumbuhan ponpes pada awalnya tidaklah mudah.

[ilustrasi] Sekolompok santri di sebuah pondok pesantren di Jawa Timur.
Foto: EPA/Fully Handoyo
[ilustrasi] Sekolompok santri di sebuah pondok pesantren di Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seiring perkembangan, ponpes-ponpes yang tersebar di nusantara sudah dikelola lebih modern. Tak ubahnya dengan sekolah-sekolah pada umumnya, ponpes juga menyediakan fasilitas, seperti ruang belajar, masjid, tempat olah raga, hingga laboratorium penelitian.

Cendekiawan Zamakhsari Dhofir mengatakan, fungsi kiai bagi santri-santrinya tak ubahnya sebagai pengganti sosok bapak di keluarga. Kepada kiai merekalah para santri melabuhkan kasih sayang mereka yang jauh dari orang tua itu. Sementara, bagi kiai sendiri, para santri merupakan titipan Tuhan yang harus senantiasa dijaga dan dilindungi.

Keadaan pondok pada masa kolonial sangat berbeda dengan keberadaan pondok sekarang. Imron Arifin dalam bukunya Kepemimpinan Kyai menyebutkan, pertumbuhan ponpes pada awalnya tidaklah mudah. Terutama, pada masa kolonial, kondisi ponpes hanyalah berupa gedung berbentuk persegi yang dibangun dari bambu.

Di beberapa desa yang sudah makmur, ponpes sudah dibangun dari kayu, seperti tiang penyangga dan dinding. Tapi, tetap saja kondisinya sangat terbatas.

Hingga saat ini, masih ditemui beberapa ponpes yang masih menggunakan desain lama. Seperti, tangga yang terhubung ke sumur dengan sederet batu-batu titian. Model ini dipergunakan para santri untuk mencuci kaki terlebih dahulu sebelum memasuki ruang ponpes.

Kebanyakan, ponpes zaman itu hanya terdiri atas ruangan yang besar yang didiami bersama. Mereka bersama-sama tidur di atas tikar pandan atau rotan.

sumber : Islam Digest Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement