REPUBLIKA.CO.ID,SUMBAWA -- Calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah akan meningkatkan kualitas SDM di NTB dengan cara membenahi dunia pendidikan. Cagub nomor urut tiga yang berpasangan Sitti Rohmi Djalilah itu menyebut pasangan Zul-Rohmi akan menjamin pendidikan bagi anak-anak NTB mulai dari perkotaan sampai ke pelosok desa.
"Membangun itu bukan hanya jalan yang bagus, tapi sekolahnya juga. Membangun dari desa itu juga memberdayakan masyarakat. Tak boleh ada lagi anak-anak NTB yang putus sekolah," kata Doktor Zul di Kecamatan Lopok, Sumbawa, Sabtu (3/2).
Pendidikan memang termasuk salah satu komitmen Gemilang dari Zul-Rohmi. Duet Cagub dan Cawagub yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat itu ingin meningkatkan SDM dan Indeks Perbangunan Manusia (IPM) NTB dengan meningkatkan mutu sekolah-sekolah sampai perguruan tinggi, mempermudah akses program beasiswa dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan masyarakat untuk mengolah hasil bumi NTB.
Tujuan utama Zul-Rohmi meningkatkan kualitas pendidikan di NTB adalah agar masyarakat tidak menjadi penonton di negeri sendiri. Dalam beberapa waktu ke depan, NTB, kata Doktor Zul akan terus menjadi incaran bagi para investor. Dalam mengikuti kemajuan ini, Zul-Rohmi ingin masyarakat NTB ikut terlibat aktif. Sehingga kemajuan NTB dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat terutama dalam meningkatkan kondisi ekonomi.
"Jangan sampai kita hanya menyaksikan saja kemajuan di provinsi kita ini. Jangan hanya jadi satpam atau jadi OB di kantor-kantor atau pabrik-pabrik. Tapi ikut terlibat dalam aktivitas pengolahan dan pengembangan," lanjut Doktor Zul.
Untuk dapat terlibat secara aktif di industri besar yang akan hadir di NTB, kuncinya kata Doktor Zul tak lain adalah kualitas SDM dan latar belakang pendidikan. "Jika anak-anak NTB banyak menjadi insinyur dan sarjana-sarjana dari bidang studi lainnya Insya Allah kata Doktor Zul akan mudah untuk bergabung dengan perusahaan-perusahaan ternama," ucap Doktor Zul.
Tak hanya itu, skill dan kemampuan yang ditempa di dunia pendidikan juga dapat membuka peluang bagi masyarakat NTB untuk menciptakan lapangan kerja dan dunia usaha sendiri. Untuk menghidupkan industri pengolahan menurut alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu tak harus dengan perusahaan besar. Tapi bisa dirintis dari industri rumah tangga dan industri menengah.