Sabtu 03 Mar 2018 23:36 WIB

Patung Tjipto Mangoenkoesoemo Diresmikan di Ambarawa

Peresmian patung dilakukan oleh Mendagri Tjahjo Kumolo.

Juru kunci Priyono (69) mengecat prasasti makam Pahlawan Kebangkitan Nasional dr. Tjipto Mangoenkoesoemo di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jateng, Jumat (19/5).
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Juru kunci Priyono (69) mengecat prasasti makam Pahlawan Kebangkitan Nasional dr. Tjipto Mangoenkoesoemo di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jateng, Jumat (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Patung tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia dr. Tjipto Mangoenkoesoemo di Ambarawa, Kabupaten Semarang, diharapkan menjadi pembangkit nasionalisme. Patung itu diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Sabtu (3/3).

"Acara malam ini dapat kita maknai sebagai pembangkit rasa nasionalisme mengingat dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dengan tiga serangkai merupakan pelopor terjadinya kebangkitan nasional," ujar Tjahjo, Sabtu malam.

Peresmian patung itu, kata dia, merupakan salah satu bentuk pengungkapan rasa terima kasih sebagai penghargaan atas jasa Tjipto Mangoenkoesoemo yang telah berjasa untuk kemerdekaan Indonesia. Melalui pemikiran-pemikiran yang dituangkan dalam bentuk tulisan, Tjipto Mangoenkoeoesmo mampu membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk lepas dari belenggu kolonialisme.

Tjipto Mangoenkoesoemo bersama Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara adalah tiga pahlawan yang dikenal dengan nama tiga serangkai. Mereka berperan menyebarluaskan ide-ide tentang pemerintahan Indonesia dan sangat kritis terhadap pemerintahan Hindia Belanda saat itu.

Tjipto Mangunkusumo dimakamkan di pemakaman umum Kupang, Ambarawa, yang lokasinya di belakang pertokoan tanpa papan penunjuk. Diharapkan, dengan adanya patung Tjipto Mangoenkoesoemo yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman disertai Taman dr. Tjipto, tokoh nasional tersebut selalu diingat oleh masyarakat.

Ada pun salah satu warga, Fembiarta (27) mengatakan adanya patung itu akan menjadi pengingat atas jasa-jasa Tjipto Mangoenkoesoemo. "Sebagai warga Ambarawa saya bangga ada patung pahlawan nasional. Banyak orang tidak mengetahui bahwa leluhur dr. Tjipto berasal dari Ambarawa hingga dr. Tjipto sendiri dimakamkan," kata Fembiarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement