Ahad 04 Mar 2018 07:41 WIB

Desa Masa Depan Diharapkan Bebas Penduduk Miskin

Kementerian Desa menjalankan empat program untuk menghilangkan kesan negatif desa.

Red: Ratna Puspita
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi  Eko Putro Sandjojo.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Desa masa depan diharapkan bebas penduduk miskin, tidak lagi menjadi kawasan tertinggal, serta tidak ada lagi daerah yang kumuh. Empat program prioritas yang sedang digenjot oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) diharapkan akan mampu menghilangkan kesan negatif desa tersebut.

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo berharap persepsi soal desa di masa mendatang sebagai kawasan yang serba tertinggal, kumuh, serta dipenuhi oleh penduduk dengan penghasilan rendah atau bahkan miskin sudah tidak ada lagi melalui program kementerian yang sedang dijalankannya. "Kebutuhan sarana prasarana atau infrastruktur tercukupi, lapangan pekerjaan tersedia, iklim usaha berkembang, dan masyarakatnya hidup sejahtera. Itulah potret desa yang ingin dicapai pemerintahan Presiden Jokowi," ujar Eko dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (3/3).

Menurut Eko, potret desa seperti itu sama sekali bukan sekedar impian sebab program Kemendes, khususnya empat program prioritas yang sekarang sedang digalakkan, memang akan mengarah pada desa mandiri. "Kalau empat program prioritas dijalankan dengan baik dan benar di desa-desa, maka dengan sendirinya masyarakat desa akan hidup sejahtera. Biayanya juga sudah ada, karena Dana Desa sudah cair sejak Januari 2018. Tahun ini alokasi Dana Desa mencapai Rp 60 triliun.Tinggal bagaimana komitmen pelaksanaan dan pengawasannya saja,” katanya.

Empat program prioritas Kemendes yang dimaksudkan Eko adalah Program Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades), pembangunan embung, pembentukan badan usaha milik desa (BUMDes), dan pembangunan sarana olahraga desa. Eko menjelaskan, melalui Prukades, desa diharapkan akan tumbuh dan berkembang sesuai potensi yang dimilikinya.