Ahad 04 Mar 2018 12:12 WIB

Ini Progres Proyek Listrik 35 Ribu Megawatt

Pembangkit listik yang telah beroperasi adalah sebesar 1.362 MW.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Direktur Panas Bumi Kementrian ESDM Ida Nuryatin Finahari (tengah) didampingi Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE Khairul Rozaq (kiri) meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Karaha Bodas di Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (2/2).
Foto: Rizky Suryarandika/REPUBLIKA
Direktur Panas Bumi Kementrian ESDM Ida Nuryatin Finahari (tengah) didampingi Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE Khairul Rozaq (kiri) meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Karaha Bodas di Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program mega proyek listrik 35.000 Mega Watt (MW) yang dicanangkan oleh pemerintah terus menunjukkan grafik perkembangan. Hingga 1 Februari 2018, tercatat pembangkit listik yang telah beroperasi adalah sebesar 1.362 MW dan yang sedang tahap konstruksi sebesar 17.116 MW.

"Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi pembangkit listrik PLN maupun Independent Power Producer (IPP)," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi melalui keterangan tertulisnya, Ahad (4/3).

Hidupkan Industri Papua Butuh Minimal Listrik 1.000 MW

Sejauh ini, sebesar 896 MW dari total 1.362 MW yang beropoerasi dihasilkan dari IPP, sementara 466 MW dibangun oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pembangkit yang beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatra 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 108 MW.

Agung menambahkan saat ini sebanyak 17.116 MW sudah memasuki tahap konstruksi. Sebesar 5.657 MW oleh PLN dan 11.459 yang berasal dari pengembang swasta.

Sedangkan sebanyak 12.693 MW sudah berkontrak namun belum konstruksi. Sementara sebesar 3.564 MW dalam tahap pengadaan dan 1.245 MW dalam tahap perencanaan.

Program 35 ribu MW ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Hal ini tentu akan berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi terutama di luar Jawa, yang sebelumnya kekurangan suplai listrik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement