REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ratusan personel kepolisan disiagakan di sekitar Gedung Badan Pengawas Pemilu pada Ahad (4/3). Itu dilakukan jelang sidang pembacaan putusan sengketa hasil verifikasi partai politik calon peserta Pemilu 2019 yang diajukan Partai Bulan Bintang (PBB) oleh Bawaslu RI.
Pantauan Republika.co.id, pengamanan Gedung Bawaslu mulai diperketat pada Ahad (4/3) siang oleh ratusan personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat. Sementara puluhan kader maupun simpatisan PBB mulai berdatangan di Gedung Bawaslu.
"Kita menetapkan standar pengamanan unjuk rasa, ada ratusan yang sudah kita apelkan tadi ini gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakpus," ujar Kapolres Jakpus Kombes Roma Hutajulu di Gedung Bawaslu RI, Jakarta pada Ahad (4/3).
Hutajulu mengatakan ada laporan aksi dari PBB sekitar 300 orang terkait sidang putusan Bawaslu terhadap PBB pada pukul 13.00 WIB. Akam tetapi hingga kini, belum ada kerumunan masa dari PBB dan tergolong cukuo kondusif.
"Mereka aman-aman saja dan masih menunggu terkait sidang putusan daripada rekomendasi Bawaslu terkait mensikapi PBB tidak lolos dalam pemilu 2019," ujar Hutajulu.
Namun demikian, pihaknya tetap menunggu hingga proses pembacaan putusan selesai oleh Bawaslu yang dijadwalkan dibacakan pada pukul 16.00 WIB. "Nanti kita liat hasilnya kita sudah koordinasi dengan pihak Bawaslu. Rencana maju mundur kalau tidak ada hambatan jam 16.00 akan dibacakan. temen-temen dari PBB sudah sebagain datang ada yang di media center yang menyaksikan dan ada juga di atas yg jadi perwakilan langsung saksikan putusan Bawaslu," jelasnya.
Adapun sidang pembacaan putusan sengketa hasil verifikasi peserta Pemilu 2019 yang dibacakan Bawaslu hari ini setelah sebelumnya dilakukan sidang adjudikasi sebanyak lima kali antara KPU dan PBB. Ini sebagai tindak lanjut gugatan yang dilayangkan PBB pada 17 Februari lalu pasca dinyatakan tidak lolos sebagai peserta Pemilu 2019 oleh KPU.
(Baca: Berdasarkan Fakta di Lapangan, PBB Optimistis Lolos Pemilu)