REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan Cap Go Meh kembali dilangsungkan di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Ahad (4/3). Kali ini, festival tersebut juga dimeriahkan dengan parade kebudayaan nusantara yang dimulai sejak sekitar pukul 13.00 WIB.
Ketua Dewan Pembina, Charles Honoris mengatakan acara ini dilangsungkan sebagai penanda bahwa perayaan Cap Go Meh adalah salah satu bagian dari Budaya Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilangsungkan setiap tahunnya usai perayaan Tahun Baru Imlek.
"Cap Go Meh, masyarakat Tionghoa telah ada di bumi Nusantara ratusan tahun, sehingga Cap Go Meh adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Budaya Nusantara," kata dia, dalam sambutannya di lokasi.
Selain kebudayaan Tionghoa, di dalam festival tersebut ditampilkan juga berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia lainnya. Parade budaya nusantara dibuka dengan Marching Band Remaja Masjid Istiqlal, dilanjutkan dengan penampilan-penampilan yang menunjukan multikultur lainnya.
Charles juga mengatakan, dengan adanya penampilan dari berbagai kebudayaan dari seluruh Indonesia di perayaan Cap Go Meh, menunjukan keragaman budaya Indonesia. Menurutnya, seluruh warga Indonesia harus menjaga kelestarian budaya-budaya tersebut.
"Kita sebagai anak bangsa punya kewajiban untuk menjaga keragaman di Indonesia karena keragaman itu kekayaan Indonesia," ujarnya.
Festival ini juga dihadiri berbagai tokoh nasional. Di antaranya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, dan Ketua DPD RI Oesman Sapta.