REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- PT Bank Negara Indonesia (BNI) akan mengekspansi kredit lebih besar ke sektor pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada 2018. Sebab sektor pariwisata menjadi program prioritas Pemerintah Sulut.
"Tahun ini, kami akan memberikan porsi kredit lebih besar ke sektor pariwisata, karena menjadi program prioritas Pemerintah Sulut," kata CEO BNI Wilayah Manado Hari Satriyono di Manado, Senin (5/3).
Hari mengatakan sektor pariwisata memiliki target pasar tersendiri, baik jasa penginapan, hotel, restoran dan travel. BNI melihat potensi ini cukup besar, dan harus digarap dengan baik.
Apalagi, katanya, ada dukungan dari pemerintah sehingga pihaknya akan terus melakukan ekspansi bisnis ke sektor tersebut. Melihat minat wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung ke Sulut saat ini cukup tinggi, katanya, maka ini menjadi peluang besar bagi perbankan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo dan Maluku Utara Elyanus Pongsoda terus mendorong agar perbankan di Sulut memberikan kredit lebih besar ke sektor riil. "Khusus sektor pariwisata yang sementara berkembang di Sulut, menjadi peluang bisnis cukup baik bagi perbankan," katanya.
Namun, katanya, yang perlu dijaga kualitas kredit agar tetap baik. Selain itu agar tingkat kredit bermasalah tidak sampai lima persen.