Senin 05 Mar 2018 13:46 WIB

Pemerintah Suriah akan Intensifkan Serangan di Ghouta

Peningkatan serangan diklaim pemerintah untuk menerobos benteng pemberontak.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Gita Amanda
Bashar Al-Assad
Foto: myfirstclasslife.com
Bashar Al-Assad

REPUBLIKA.CO.ID, GHOUTA -- Presiden Suriah Bashar al-Assad menegaskan akan terus melanjutkan serangan di Ghouta Timur. Dia mengatakan, militer Suriah akan meningkatkan serangan agar dapat menerobos ke benteng terakhir pemberontak di Damaskus.

"Kami akan terus berperang melawan terorisme dan operasi Ghouta merupakan keberlanjutan dari perjuangan kontra teroris," kata Presiden Bashar al-Assad, Senin (5/3), seperti dilansir Reuters.

Lembaga Observasi Hak Asasi Manusia (HAM) Suriah mengatakan, operasi militer lanjutan tentara Suriah telah membuat ribuan warga sipil melarikan diri lebih jauh ke dalam kawasan yang dikuasai teroris. Mereka mengungkapkan, daerah tersebut saat ini ditinggali sekitar 400 ribu warga.

Militer Suriah mengaku hanya perlu menerobos beberapa kilometer untuk membagi kawasan yang mereka kepung menjadi dua bagian. Observasi HAM Suriah mengatakan, pasukan pemerintah telah menguasai seperempat wilayah tersebut.

Assad mengatakan, operasi militer lanjutan yang dilakukan tidak akan bertentangan dengan gencatan senjata selama lima jam yang dilakukan Rusia. Dia mengklaim, kemajuan yang dicapai dalam perang dalam beberapa hari terakhir juga tetap menghormati keberadaan gencatan senjata tersebut.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan gencatan senjata dari jam 09.00 hingga 14.00 waktu setempat (14.00 sampai 19.00 WIB). Putin juga meminta pembentukan koridor kemanusiaan untuk memberi akses bagi bantuan kemanusiaan unutk masuk sekaligus memberikan kesempatan warga sipil guna meninggalkan daerah tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement