Senin 05 Mar 2018 16:50 WIB

Ibtihaj Muhammad Berbagi Kisah

Ia pernah meraih medali perunggu Olimpiade 2016 di Rio, Brasil.

Rep: Santi Sopia/ Red: Endro Yuwanto
Ibtihaj Muhammad
Foto: espn.com
Ibtihaj Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, Atlet anggar asal Amerika Serikat, Ibtihaj Muhammad pada usia belia belum mengenakan jilbab. Hingga pada usia 12 tahun, ibunya mengatakan bahwa dirinya akan mengenakan jilbab suatu saat nanti.

Ketika Ibtihaj berusia 12 tahun, ibunya mengemudi melewati SMA setempat, melihat para murid yang mengenakan pakaian tertutup dari kepala hingga ujung kaki. "Dia (ibu) bilang, saya akan melakukannya saat sampai di SMA," kata dia, pekan lalu.

Ibtihaj berkisah bagaimana di awal kariernya ia sempat diragukan sebagai atlet anggar. Ini tak lain karena latar belakang dan identitasnya sebagai wanita kulit hitam dan Muslim Amerika Serikat.

Ibtihaj mengaku banyak orang yang memintanya tidak mengenakan jilbab. Karena ia berkulit hitam, ia juga disarankan seharusnya bermain bola basket bahkan tidak usah menggeluti bidang olah raga. "Saya disebut tidak berada di tempat saya berada," tutur dia.

Tetapi Ibtihaj berdiri tegak. Hingga ia pun pernah meraih medali perunggu Olimpiade 2016 di Rio, Brasil. Ia bahkan kini dikenal sebagai tokoh masyarakat.

Sekarang Ibtihaj bekerja di Departemen Tenaga Kerja dan Perempuan Pemberdayaan Perempuan Melalui Inisiatif Amerika Serikat. Itulah secuil kisah yang dibagikan Ibtihaj pekan lalu kepada sekitar 1.700 peserta yang menghadiri perayaan penghargaan KC di Kansas City Convention Center.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement