REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Hendrawan Supratikno tidak menutup kemungkinan dipasangkannya Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. Itu setelah Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Ferry Noer mengungkap telah menyiapkan ketua umumnya, Yusril Ihza Mahendra, di pilpres 2019. Salah satunya sebagai calon wakil presiden dari Joko Widodo.
Hendrawan menilai kemungkinan tersebut terbuka. "Politik itu kan serbamungkin. Politik itu seni serbabisa. Ilmu serbamungkin. Jadi, tidak boleh deterministik. Kalau iya, kita sudah menafikan esensi politik," ujar Hendrawan.
Ia menegaskan kembali kriteria calon wakil presiden yang dinilai tepat untuk mendampingi Joko Widodo, yakni dapat menambah elektabilitas, memiliki kompetensi yang saling melengkapi, dan memiliki rekam jejak serta integritas yang baik.
Saat ditanyai apakah Yusril memenuhi kriteria tersebut, Hendrawan menjawab diplomatis, bahwa tidak hanya Yusril, tetapi juga calon lainnya.
"Banyak lagi yang memenuhi. Jadi, tugas wartawan dan kami (PDIP) membuat long list, daftar panjang. Nanti dari long list dibuat short list (daftar pendek). Baru kita liat, nanti kita pilih siapa yang paling visible," ujar anggota Komisi XI DPR tersebut.
PBB langsung menyiapkan tahapan menuju Pemilu 2019 usai Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memenangkan gugatan yang dilayangkan PBB. PBB juga menyiapkan ketua umumnya, Yusril Ihza Mahendra, di pilpres 2019 dengan parpol lain.
"Mungkin bisa saja kita sodorkan beliau jadi wakil. Bisa saja jadi wakilnya Pak Jokowi, tidak tertutup kemungkinan," ujar Afriansyah.
Namun demikian, Afriansyah mengemukakan, bisa juga PBB merapat ke poros lainnnya selain Joko Widodo, yakni Prabowo Subianto yang dimajukan oleh poros partai oposisi Partai Gerindra. Bahkan, kalau perlu, menurut dia, dimungkinkan membentuk poros baru di luar kedua sosok tersebut.
"Masih semua terbuka, ya, tidak ke kubu Prabowo saja. Semua pihak kita bangun komunikasi. Kita sudah bangun juga komunikasi dengan partai lain. Untuk, ya, kita jajaki poros baru, ya penyeimbang untuk dua ini. Dan itu dimungkinkan," ujar Afriansyah.