REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon Wali Kota Bandung nomor urut 1 Nurul Arifin merencanakan pemberian tunjangan kepada marbut-marbut masjid. Tunjangan ini akan diberikan per bulan sebagai insentif atas jasa mereka yang telah mengurusi masjid.
Nurul mengatakan pemerintah kota harus menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat. Bukan hanya pada kalangan atas tapi juga masyarakat bawah yang melayani warga secara langsung.
"Karena yang saya sering katakan bahwa Kota Bandung anggaran banyak tapi dalam distribusi pemberian insentif itu sangat jomplang antara yang di birokrat dan ujung tombak masyarakat ini," kata Nurul usai menggelar kampanye di Cibolerang, Kota Bandung, Senin (5/3).
Nurul menuturkan bersama pasangannya Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) dirinya sudah menghitung-hitung alokasi anggaran sebagai upaya menbuat program yang sesuasi. Hasilnya banyak yang bisa diefisiensikan dan dialokasikan untuk menunjang kesejahteraan rakyat.
Menurutnya, Kota Bandung harus menghadirkan ekonomi yang pro-rakyat. Sehingga masyarakat juga betul-betul merasakan kemajuan dan pembangunan kotanya.
"Jangan sampai yang sejahtera yang atas, kelompok birokratnya saja tapi ujung tombak yang jadi pelayan masyarakat itu hanya mendapat imbalan yang minim," ujarnya.
Ia menyebutkan insentif yang akan diberikan berkisar Rp 250 ribu. Insentif ini juga akan diberikan kepada guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang juga memiliki peran dan kontribusi yang besar bagi pembentukan karakter generasi bangsa.
Ia menambahkan pemberdayaan ekonomi berbasis masjid juga akan dirancangnya jika terpilih memimpin kota kembang. Dengan menerapkan koperasi-koperasi di masjid.
"Kita memberikan koperasi yg sekarang ini memang sudah ada dan itu akan kita teruskan kemudian optimalisasikan," ucapnya.