Senin 05 Mar 2018 19:42 WIB

Bantuan Kesehatan Berhasil Masuk Wilayah Ghouta Timur

Konvoi truk bantuan kesehatan merupakan yang pertama masuk ke Ghouta Timur.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nur Aini
Pemboman wilayah di Suriah Ghouta yang dikuasai gerilyawan terus berlanjut .
Foto: alarabiya.com
Pemboman wilayah di Suriah Ghouta yang dikuasai gerilyawan terus berlanjut .

REPUBLIKA.CO.ID, GHOUTA -- Konvoi truk bantuan kesehatan yang membawa bantuan kemanusiaan berhasil masuk ke wilayah Ghouta Timur, Suriah. Truk dengan total 46 unit tersebut menjadi yang pertama mencapai wilayah yang terkepung sejak Februari lalu.

Wartawan BBC Jeremy Bowen menyatakan jika konvoi truk ini bisa mengirimkan makanan dan bantuan kepada 27.500 orang, maka ini menjadi awal yang baik.

Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pejabat pemerintah Suriah telah mengurangi sebanyak 70 persen persediaan termasuk bahan bedah dan peralatan perawatan trauma dari truk-truk tersebut sebelum meninggalkan gudang. Hal tersebut diyakini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan para pemberontak tidak mendapatkan bantuan.

Presiden Bashar al-Assad dalam sebuah pernyataannya di Televisi pada Ahad (4/3) menyatakan serangan terhadap "terorisme" harus terus dilanjutkan. Dia juga menolak penilaian yang menyatakan bahwa situasi mengerikan yang terjadi di wilayah Ghouta Timur adalah sebuah kebohongan.

Assad juga menyetujui gerakan gencatan senjata lima jam yang disuarakan Rusia. "Hal ini perlu dilakukan agar memungkinkan mayoritas warga sipil di Ghouta Timur dapat melarikan diri dari wilayah yang dikendalikan oleh teroris," ujarnya dilansir di BBC, Senin (5/3).

Baca juga: Pasukan Suriah Rebut Seperempat Wilayah Ghouta

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement