REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanpa diperkuat bigman impornya Roderick Flemings, Garuda mengaku kesulitan menjaga duet pemain asing Hangtuah Sumsel pada pertandingan ketiga play-off babak pertama IBL Pertalite 2017/2018. Alhasil, tim asuhan Andre Yuwadi harus mengakui keunggulan Hangtuah 59-64 di GOR C'tra Arena, Bandung, Senin (5/3). Garuda gagal menggenggam tiket semifinal dari Divisi Merah setelah takluk 1-2 dalam sistem the best of three.
"Inilah playoff. Selamat buat Hangtuah semoga bisa lebih bagus di semifinal. Apresiasi buat anak-anak yang memulai gim dg baik. Konsistensi memang kurang. Kuarter coba mengejar lagi, namun memang sulit di kuarter akhir. Kami kesulitan menutup dua pemain impor Hangtuah," kata pelatih Garuda Andre Yuwadi.
Ia mengatakan kegagalan tersebut menjadi tanggung jawab dia. Ia menyebut para pemain Garuda telah menjalani musim dengan bagus.
"Tanpa Flemings memang berpengaruh. Kuarter awal memang bisa menutup George, tapi seberapa tahan? Terbukti pada kuarter empat kami kalah size," ujar Andre.
Andre juga memaparkan kesulitan timnya mencetak angka pada kuarter dua. Hangtuah mengubah sistem dari man to man ke zone defense. Ini membuat Garuda sulit menembus paint area. Sebab, pekerjaan ini biasanya dilakukan Flemings.
Luke Martin yang menggantikan peran Flemings tetap bangga dengan hasil pertandingan tadi. Sebab Garuda sudah bertarung habis-habisan sebagai tim.
"Konsistensi memang kurang. Tanpa Flemings, pemain lokal bersudah komitmen mengambil tanggung jawab dan perannya," kata dia.
Andika Supriadi Saputra mensyukuri hasil bersejarah ini. "Terima kasih kepada Tuhan akan hasil ini. Anak-anak mengawali permainan dengan lambat mungkin over confidence lawan tanpa Flemings. Kuarter kedua saya hanya tanya anak-anak mau menang atau tidak? Mereka kemudian menunjukan semangatnya," kata dia.
Untuk partai semifinal melawan Satria Muda Pertamina, menurut Bedu sapaan akrab Andika, dirinya akan memutar otak lebih keras. "Kami akan putar otak melawan SM di semifinal nanti. Sebab lawan yang dihadapi lebih komplet dari Garuda. George mengatakan Jamarr Andre Johnson dan Dior Lowhorn adalah pemain dengan gaya berbeda dibandingkan Gary Jacobs dan Flemings di kubu Garuda.