REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Wilayah Partai Bulan Bintang (PBB) Provinsi Jambi, Senin (5/3) malam, mengadakan tasyakuran setelah partai itu menang dalam persidangan ajudikasi dan ditetapkan sebagai peserta Pemilu 2019. Tasyakuran yang dilaksanakan di kantor DPW PBB Jambi itu dihadiri Ketua Umum Yusril Ihza Mahendra dan Sekjen DPP PBB Afriansyah Ferry Noer yang disambut seratusan kader partai di wilayah itu.
Yusril yang datang mengenakan atasan kemeja hijau tua yang menjadi warna khas partainya itu mengatakan, dengan telah ditetapkan partai itu menjadi peserta Pemilu merupakan bentuk berita kebaikan yang perlu disyukuri. "Sebagai partai pasti tidak henti-hentinya kita menghadapi cobaan dan tantangan dan itu sudah sewajarnya terjadi karena niat berbuat baik itu pasti banyak tantangannya," katanya.
Partai Bulan Bintang yang didirikan pada 1998 itu, kata Yusril, memiliki tujuan untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan menegakkan ajaran Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang berlandaskan Pancasila sebagai ideologi negara.
"Sebelumnya kita pernah mengalami ganjalan yang pertama dan pada verifikasi tahun 2018 saya kira sudah aman, tapi kita diganjal lagi," kata Yusril yang juga pakar Hukum Tata Negara itu.
Sejumlah spanduk yang bertuliskan "Alhamdulillah...!!! Partai Bulan Bintang Menjadi Peserta Pemilu 2019" itu pun melekat di pagar kantor PBB Jambi yang berada di kawasan Karya, Kota Jambi. Yusril mengatakan tidak boleh jumawa dan takabur karena telah mengalahkan KPU.
"Tapi ada yang jauh lebih berat dan penting yakni kita harus memperkuat partai ini seluruh lini, kita akan melakukan resshufle untuk anggota partai yang tidak aktif," kata Yusril.
Sementara itu, Ketua DPW PBB Provinsi Jambi Yulius Nur mengatakan, tasyakuran yang dilaksanakan tersebut sebagai bentuk syukur karena PBB telah berhak mengikuti kontestasi pemilu. "Ini tidak terlepas dari dukungan moril para kader sehingga partai kita ini ikut Pemilu 2019, dengan demikian banyak agenda yang akan kita lakukan," kata Yulius.