REPUBLIKA.CO.ID, FLORENCE -- Manajemen klub Serie A Fiorentina memutuskan untuk memperpanjang kontrak kapten tim Davide Astori yang meninggal pada Ahad (4/3) lalu. Kebijakan ini sengaja diambil manajemen Fiorentina untuk membantu keluarga Astori.
Perpanjangan kontrak ini memang tidak akan pernah membuat Astori kembali bermain untuk Fiorentina. Namun, uang dari pembayaran kontrak baru ini akan memberikan manfaat yang bisa digunakan oleh keluarga Astori. Rencananya, setelah semua detail kontrak selesai, keluarga Astori akan mendapatkan uang tersebut sebagai bentuk donasi.
Tindakan Fiorentina ini lantas mengundang kekaguman dari Komisioner Istimewa Lega Calcio, Giovanni Malago. Ia mengatakan, Presiden Fiorentina Andrea Della Valle telah menyampaikan tujuan dari perpanjangan kontrak Astori kepada pengurus liga. Meski kontrak baru akan terjalin tanpa tanda tangan Astori, kebijakan ini tetap dianggap sah dan legal.
"Kami sangat mengapresiasi kebijakan yang dilakukan Fiorentina. Ini benar-benar sentuhan kemanusiaan yang sangat baik bagi keluarga mendiang yang sedang bersedih," kata Malago dikutip dari Tribal Football, Selasa (6/2).
(Baca juga: Inggris Siapkan Penghormatan untuk Davide Astori di Wembley)
Magalo pun menyebut kebijakan dari Della Valle dan bos Fiorentina lainnya, Mario Cognini, sebagai tindakan yang terpuji. Magalo berharap donasi yang diberikan kepada keluarga Astori bisa berguna.
"Mereka benar-benar melakukan hal yang sangat mengharukan. Luar biasa," kata Astori.
Pemain 31 tahun ini tutup usia ketika beristirahat di hotel menjelang laga kontra Udinese pada ajang Serie A Liga Italia. Media officer Fiorentina, Arturo Mastronardi, membuka kronologi meninggalnya Astori. Diketahui, Astori ditemukan meninggal saat jam sarapan pagi di hotel tempat mereka menginap.
Biasanya, sang kapten selalu tiba pertama ke tempat sarapan agar bisa langsung memimpin rekan-rekannya bersiap menghadapi laga. Namun, hingga batas waktu sarapan selesai, pemain Italia ini tak juga muncul.
Ketika disusul ke kamarnya, Astori ditemukan sudah tak bernyawa. "Proses autopsi kepada mendiang terus dilakukan untuk mengetahui penyebab kematiannya. Kami semua sangat terpukul dengan kejadian ini," kata Mastronardi.