REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab untuk Palestina dan Wilayah Arab yang Diduduki, Saeed Abu Ali mengecam rencana pemindahan kedutaan besar Guatemala ke Yerusalem. Ia meminta Guatemala membatalkan keputusan tersebut.
Abu Ali mengatakan rencana pemindahan kedutaan besar Guatemala ke Yerusalem jelas ilegal. Sebab hal ini merupakan pelanggaran yang jelas terhadap resolusi PBB, termasuk resolusi Dewan Keamanan 252 tahun 1968, 277 tahun 1969, 476 dan 478 tahun 1980.
"Saya mendesak Guatemala mematuhi resolusi PBB dan menahan diri untuk tidak melakukan tindakan ilegal yang akan merusak status Yerusalem dan membuat situasi semakin rumit, yang tidak akan menjamin perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut, ujarnya dikutip laman kantor berita Palestina WAFA, Senin (5/3).
Presiden Guatemala Jimmy Morales telah mengumumkan akan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 16 Mei mendatang. Pemindahan ini akan dilakukan tepat dua hari setelah Amerika Serikat (AS) melakukan hal serupa.
"Pada Mei tahun ini, kita akan merayakan ulang tahun ke-70 Israel, dan di bawah instruksi saya, dua hari setelah AS memindahkan kedutaannya, Guatemala akan kembali dan memindahkan kedutaan secara permanen ke Yerusalem," kata Morales dikutip Aljazirah, Selasa (6/3).