Selasa 06 Mar 2018 14:34 WIB

Wapres akan Hadiri Indonesian Islamic Youth Economic Forum

Kebangkitan umat dan bangsa harus dimulai oleh pemuda dari masjid.

Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Departemen Pemuda DMI Arief Rosyid, serta panitia ISYEF di Istana Wakil Presiden, Selasa (6/2).
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Departemen Pemuda DMI Arief Rosyid, serta panitia ISYEF di Istana Wakil Presiden, Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima beberapa perwakilan pemuda yang tergabung dalam Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) ke Istana Wakil Presiden, Medan Merdeka Utara. Pada kesempatan tersebut, JK menyatakan kesediaan untuk hadir dan mendukung kegiatan ISYEF. 

Wapres JK yang juga sebagai ketum Dewan Masjid Indonesia berharap pemuda harus kreatif dalam usaha memakmurkan masjid, agar masjid mampu memakmurkan sekitarnya. Sesuai Visi DMI yaitu “Memakmurkan dan dimakmurkan masjid”.

“Kalian bisa buat startup, youth center, atau apapun yang dianggap penting untuk mengajak pemuda lain ke masjid. Dari ummat sudah banyak yang jadi pejabat, sukses di bidang politik, sosial, budaya, tapi tidak banyak yang sebagai pengusaha/enterpreneur. Kalau ada 100 orang kaya, tidak sampai 10 persen yang Islam. Begitupun sebaliknya, kalau ada 100 orang miskin, 90 persen lebih Islam,” kata JK seperti dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (6/3).

Para pemuda ISYEF yang tergabung dari 11 remaja masjid di Jabodetabek (seperti DMI, RISKA, RICMA, AYLI, Peppermint, dan Nasr) ini akan mengadakan acara pertama mereka yang bertemakan “Awakening The Power of Economic from Masjid” pada Sabtu 15 April 2018 di Perpustakaan Nasional, Medan Merdeka Selatan. Kegiatan ini selain mengundang wakil lresiden RI yang juga sebagai ketua umum Dewan Masjid Indonesia, juga akan hadir wakapolri, menkominfo, Chairul Tanjung, Ustad Jazir (Masjid Jogokaryan), dan lainnya.

“Selain dari komunitas dan tamu di atas, kami akan mengundang 58 komunitas pengajian, remaja/pemuda masjid se-Jabodetabek,” ujar Atras Mafazi selaku ketua panitia ISYEF (Indonesian Islamic Youth Economic Forum).

Dia menjelaskan alasan dilakukannya kegiatan ini karena sesuai dengan misi Wakil Presiden HM Jusuf Kalla yang juga sebagai ketua umum Dewan Masjid Indonesia, memakmurkan dan dimakmurkan masjid. Masjid harus menjalankan fungsi lain sebagai pusat aktivitas ekonomi.

Ikut hadir dalam silaturrahim tersebut Arief Rosyid (ketum PB HMI 2013-2015) yang juga sebagai ketua Departemen Pemuda Dewan Masjid Indonesia. "Kebangkitan umat dan bangsa harus dimulai oleh pemuda dari masjid. Pemuda adalah masa depan dan Masjid adalah pusat peradaban. Dari keduanyalah kondisi ekonomi, politik, budaya, sosial, dan yang lain akan tumbuh lebih baik," ujar Arief Rosyid.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement