REPUBLIKA.CO.ID,PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un bertemu dengan pejabat pemerintah Korea Selatan (Korsel) pada Senin (5/3) waktu setempat. Kantor berita resmi Korut KCNA melaporkan Kim menyarankan adanya pertemuan puncak dengan Presiden Korsel di masa depan untuk mempercepat kemajuan hubungan antar-Korea dan mengejar penyatuan kembali.
"Mendengar niat Presiden Moon Jae-In untuk menghadiri pertemuan puncak dari utusan khusus di sisi Selatan, (Kim Jong-un) bertukar pandangan dan membuat kesepakatan yang memuaskan," menurut laporan KCNA mengenai pertemuan tersebut.
Delegasi 10 perwakilan senior dari Seoul dikirimkan untuk mengunjungi Korea Utara setelah lebih dari satu dekade tidak ada kunjungan. Mereka mendarat di Pyongyang pada Senin. Mereka bertugas menengahi antara Korut dan Washington setelah berbulan-bulan terjadi ketegangan tinggi antara kedua negara bersenjata nuklir tersebut.
Hubungan antara kedua Korea mencair dalam beberapa pekan terakhir selama Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korsel. Moon menjadi tuan rumah delegasi tingkat tinggi Korut, termasuk Kim Yo-Jong, saudara perempuan pemimpin tertinggi tersebut.
KCNA mengatakan bahwa Kim dengan hangat menyambut pejabat Korsel pada pertemuan mereka, sebelum menerima surat yang dikirim dari Moon. "Dia juga melakukan pertukaran pandangan mendalam mengenai isu-isu untuk meredakan ketegangan militer akut di Semenanjung Korea dan mengaktifkan dialog serbaguna, kontak, kerja sama dan pertukaran," kantor berita tersebut melaporkan.
Menurut seorang juru bicara dari Blue House, diskusi Kim dengan Korsel berlangsung lebih dari empat jam dan termasuk makan malam di markas Partai Buruh yang berkuasa di Pyongyang. Sementara, kemungkinan pertemuan puncak antara kedua pemimpin tersebut sedang dibahas, Seoul mengatakan belum ada kesepakatan yang tercapai. Juru bicara juga mengatakan delegasi tersebut akan menyelesaikan lawatan dua hari ke Pyongyang pada Selasa setelah pertemuan lain dengan pejabat Korut.