Selasa 06 Mar 2018 16:17 WIB

Pemerintah Utamakan Pengangkatan Guru Honorer K1

Pengangkatan CPNS diutamakan guru honorer K1 di bawah 35 tahun dan berprestasi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah guru honorer Jawa Barat menggunakan ikat kepala melakukan unjuk rasa menuntut kesejahteraan,di depan Gedung Sate,Kota Bandung, Senin (31/10). (Republika/Mahmud Muhyidin)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah guru honorer Jawa Barat menggunakan ikat kepala melakukan unjuk rasa menuntut kesejahteraan,di depan Gedung Sate,Kota Bandung, Senin (31/10). (Republika/Mahmud Muhyidin)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur mengatakan skema pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tetap seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, untuk CPNS guru honorer, pemerintah akan mengutamakan pengangkatan bagi guru honorer kategori ke 1 (K1).

"Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, yang diutamakan itu guru honorer K1 yang berusia di bawah 35 tahun dan berprestasi," kata Asman di Hotel Aston, Kota Bogor, Selasa (6/3).

DPR Minta Janji Pengangkatan Guru Honorer Segera Direalisasi

Selain itu, dia juga meminta, pemerintah daerah (pemda) untuk proaktif membantu dan berpartisipasi dalam pengangkatan PNS guru tersebut.

"Pemda harus membantu atau berpartisipasi dalam perekrutan PNS itu," kata dia.

Sementara itu,Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pun telah mengantongi, data kebutuhan guru di berbagai daerah seluruh Indonesia yang telah divalidasi. Meskipun menurut dia, data tersebut tidak akan betul-betul tuntas karena setiap harinya ada saja PNS yang pensiun, atau meninggal.

"Untuk data (guru, Red) fiks saya rasa Kemendikbud sudah punya, berkali-kali sudah validasi insyaallah tingkat ketepatannya hampir 100 persen," kata Muhadjir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement