Selasa 06 Mar 2018 18:26 WIB

Satu Korban Longsor di Bandung Barat Masih Belum Ditemukan

Kondisi cuaca dan tanah bergerak jadi alasan penghentian pencarian korban.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
Tim gabungan BPBD Bandung Barat, Basarnas, Relawan dan TNI masih melakukan pencarian terhadap korban kedua longsor di Kampung Bonjot, Desa Buninagara, Selasa (6/3).
Foto: Republika/Muhammad Fauzi Ridwan
Tim gabungan BPBD Bandung Barat, Basarnas, Relawan dan TNI masih melakukan pencarian terhadap korban kedua longsor di Kampung Bonjot, Desa Buninagara, Selasa (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SINDANGKERTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat menghentikan sementara pencarian korban kedua longsor, Damah (41) di Kampung Bonjot, Desa Buninagara, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (6/3) sore. Sampai saat ini, korban belum berhasil ditemukan.

Kepala Pelaksana BPBD Kab Bandung Barat, Duddy Prabowo mengatakan pencarian korban dihentikan karena kondisi cuaca yang turun hujan serta kondisi tanah yang masih bergerak dan labil. Sementara itu, tanah longsor yang tebal serta adanya bebatuan menyulitkan proses pencarian.

"Anjing pelacak yang mencari jasad korban kesulitan karena tanah longsor tebal dan bebatuan. Korban belum ditemukan," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Selasa (6/3).

Ia menuturkan, proses pencarian masih dilakukan secara manual menggunakan cangkul dan pompa air. Terkait alat berat, kemungkinan besar digunakan untuk membuka akses jalan yang terputus sementara jika digunakan untuk evakuasi belum bisa dipastikan sebab kondisi tanah masih labil.

"Titik pencarian di fokuskan ke lokasi korban sering beraktivitas," katanya. Katanya, pihaknya akan melakukan pencarian berdasarkan standar operasional prosedur selama tujuh hari ke depan sejak Senin (5/3).

Menurutnya, warga yang terdampak langsung longsor yang berhasil menyelamatkan diri mengungsi di rumah saudaranya. Sementara masyarakat sekitar yang tidak jauh dari lokasi longsor masih menetap tinggal di rumah mereka masing-masing.

"Warga terdampak langsung longsor mengungsi di saudaranya sementara masyarakat di sekitarnya masih tetap di rumah masing masing," katanya. Tanah yang berada di bukit sendiri katanya bergerak dan labil.

Dirinya menambahkan, bantuan bagi para pengungsi mengalir dari berbagai lembaga yaitu pemerintah daerah, komunitas dan kelompok masyarakat. Menurutnya, bantuan diberikan kepada seluruhnya dan relatif terpenuhi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement