REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majalah mingguan asal Amerika Serikat (AS), US News & World Report, menempatkan Indonesia sebagai negara tujuan investasi nomor dua di dunia, setelah Filipina. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani, mengatakan, sebagai negara tujuan investasi, pemerintah Indonesia harus konsisten menjaga iklim usaha yang kondusif.
Sebab, menurut dia, selama ini yang menjadi keluhan investor adalah inkonsistensi kebijakan. "Itu yang membuat iklim usaha jadi susah. Kalau berubah-ubah itu dampaknya langsung ke perusahaan," kata Rosan, pada wartawan di kantor Kadin, Selasa (6/3).
Salah satu contohnya, dia mengatakam, kewajiban untuk menyerap tenaga kerja di daerah sebesar 40 persen. Menurut Rosan, kebijakan ini kerap berubah-ubah sehingga membingungkan investor.
Selain itu, sambung dia, kebijakan tersebut ditetapkan tanpa memperhitungkan kesiapan daerah untuk menyediakan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan. "Jadi, pemerintah harus lebih hati-hati," ucapnya.
Dalam laporan bertajuk Best Countries to Invest In, US News merilis daftar 20 negara yang menjadi tujuan investasi di dunia. Di urutan lima besar ada Filipina, Indonesia, Polandia, Malaysia dan Singapura.
Data tersebut didapat berdasarkan hasil survei terhadap lebih dari 21 ribu orang di 80 negara. Survei tersebut menggunakan 65 indikator utama, antara lain stabilitas ekonomi, kebijakan pajak, inovasi, tenaga kerja ahli, teknologi, dan tingkat korupsi.