Selasa 06 Mar 2018 21:35 WIB

Tour de Bintan Masuk Kalender Kejuaraan Dunia

Diminati wisman dan atlet sepeda karenan melibatkan tantangan dengan pemandangan.

Red: Yudha Manggala P Putra
Tour de Bintan
Foto: TourDeBintan.com
Tour de Bintan

REPUBLIKA.CO.ID,  BINTAN, KEPRI -- Balap sepeda Tour de Bintan 2018 yang diselenggarakan 23-25 Maret 2018 di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, masuk dalam kalender Kejuaraan Dunia UCI Grand Fondo.

"Sebuah kebanggaan tersendiri bagi masyarakat dan pemerintah Kabupaten Bintan, karena Tour de Bintan satu-satunya kegiatan pariwisata di Indonesia yang masuk dalam kalender perlombaan internasional," kata Bupati Bintan Apri Sujadi, di Bintan, Selasa (6/3).

Apri mengatakan, Tour de Bintan merupakan kegiatan kepariwisataan yang diselenggarakan setiap tahun. Tahun ini, Tour de Bintan memasuki tahun ke delapan. Tour de Bintan diminati wisman dan atlet sepeda karena menggabungkan tantangan yang mendebarkan dengan pemandangan indah, melintasi beberapa daerah di Pulau Bintan.

Perlombaan balap sepeda yang dikenal memiliki tantangan paling favorit dan utama di Asia ini diikuti sekitar 1.100 orang peserta dari berbagai negara. "Kami bersama semua pihak yang terlibat termasuk EO Meta Sport hari ini menggelar rapat persiapan jelang pelaksanaan Tour de Bintan," ucapnya.

Kepala Dinas Pariwisata Bintan, Luki Zaiman Prawira menegaskan, pihaknya bersama panitia masih memantapkan persiapan menyangkut teknis dan prosedurial. Segala hambatan yang mungkin akan terjadi diupayakan sedini mungkin untuk dapat dicegah.

"Kami masih terus persiapan. Ini tahap pemantapan. Intinya jangan sampai sukses tahun ini menurun dibanding tahun kemarin. Harus terus ditingkatkan," tuturnya

Seperti tahun-tahun sebelumnya, klasifikasi umum balapan adalah 175 KM Individual Time Trial, 140 KM Grand Fondo Clasic dan 170 KM Grand Fondo Century. Seluruh pebalap sepeda akan melintasi berbagai rute yang mengitari Pulau Bintan.

Kegiatan ini juga diharapkan mampu mempromosikan pesona wisata Kabupaten Bintan agar semakin dikenal di mancanegara. "Ini bukan yang pertama, pelaksanaan di tahun lepas kita jadikan bahan evaluasi. Tenaga medis, keamanan dan semua pihak termasuk masyarakat harus dapat mengambil peran masing-masing untuk mensukseskan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement