REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) segera mendeklarasikan dukungannya kepada Joko Widodo (Jokowi) untuk maju kembali sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Deklarasi ini akan disampaikan setelah dua agenda musyawarah partai selesai digelar.
"Dalam waktu dekat, kami akan mendeklarasikan (dukungan kepada Jokowi). Paling tidak ada dua mekanisme di internal PKB yang akan ditempuh. Pertama ada pleno DPP yang akan memutuskan memberikan dukungan kepada Jokowi dan Cak Imin, atau ada opsi-opsi lain," tutur Ketua DPP PKB Lukman Edy kepada Republika.co.id, Rabu (7/3).
Mekanisme kedua, papar Lukman, yaitu musyawarah alim ulama yang akan dibentuk oleh dewan syuro partai. "April paling lambat (pleno dgelar). Tergantung musyawarah alim ulamanya juga, kalau musyawarah alim ulama ini sudah clear dalam waktu dekat, maka kami sudah bisa bikin pleno," kata dia.
Lukman mengungkapkan, PKB memprioritaskan untuk menggandeng Jokowi sebagai capres dan Cak Imin, ketua umum PKB, sebagai cawapresnya. "Harga mati PKB kan Ketum Cak Imin sebagai calon wakil presiden. Jadi kita mendorong Cak Imin dengan segala kemampuan kami," ucap dia.
Soal kemungkinan membentuk poros baru pada Pilpres 2019, Lukman mengatakan PKB belum mempunyai keinginan membuat poros koalisi baru untuk menghadapi Pilpres 2019. "(Poros baru) belum digagas. Ini kan baru aspirasi-aspirasi dari beberapa kelompok, namun PKB belum menggagas itu. PKB masih serius berkomunikasi dengan Pak Jokowi sebaik-baiknya, karena kan PKB bagian dari pemerintahan hari ini," paparnya.
Karena itu, menurut Lukman, tidak pantas jika PKB membuat poros koalisi yang baru. Sebab di satu sisi, PKB masih memiliki sisa waktu untuk bekerja bersama Jokowi di pemerintahan. "Enggak elok bagi PKB membuat poros-poros baru, sementara masih ada sisa waktu untuk terus bersama dengan Pak Jokowi," ujarnya.