REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Karantina Pertanian (Barantan) bergerak cepat menyikapi pemberitaan berita internasional terkait kematian warga di Australia setelah mengkonsumsi buah Rock Melon (Cantaloupe). Seperti diketahui, Rock Melon Australia tercemar bakteri listeria dan menimbulkan kematian tiga orang warga.
"Benar kasus ini terjadi. Kami sudah mendapat konfirmasi resmi Pemerintah Australia," ujar Kepala Barantan Banun Harpini dalam keterangan persnya, Rabu (7/3). Kejadian ini merupakan sinyal darurat bagi Pemerintah Indonesia untuk segera melakukan tindakan antisipatif, meski sebenarnya belum ada importasi secara langsung ke Indonesia.
"Buah ini diekspor ke Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lainnya. Kita perlu waspadai, utamanya masyarakat yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura," kata Banun menegaskan.
Masyarakat Kepulauan Riau, Batam, dan pesisir Sumatra sangat berisiko. Banun khawatir bukan tidak mungkin masyarakat di pesisir timur Sumatra berpeluang mengonsumsinya karena lalu lintas orang ke negeri seberang cukup intens.
Lebih lanjut ia mengimbau untuk saat ini masyarakat waspada terhadap buah melon impor tersebut dan menghindari kontak langsung atau konsumsi melon impor hingga adanya investigasi dan langkah pencegahan Pemerintah Australia. Barantan akan memperketat pemeriksaan buah impor asal Australia karena bukan tidak mungkin potensi penularan dari jenis buah lainnya. "Kita punya pengalaman memusnahkan buah apel berbakteri listeria pada tahun 2016 asal Amerika. Maka, kami akan periksa lebih jauh buah impor asal Australia," katanya menegaskan.
Selain itu, Barantan juga mengimbau agar para pelancong dari Australia, Malaysia, Singapura, UEA, Qatar, Jepang, Hong Kong, Oman, dan Kuwait tidak membawa buah-buahan berisiko ini ke Indonesia. Pengawasan di bandara internasional juga akan ditingkatkan sehubungan dengan kasus ini.
Badan Karantina akan berkomunikasi dengan otoritas kompeten di Australia untuk menjamin tidak terjadinya penyebaran bakteri ini ke Tanah Air. "Masyarakat tidak perlu cemas, kita akan terus menjaga. Saya kira buah lokal tetap jadi pilihan terbaik bagi kita", ujar Banun.