REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Bencana angin kencang yang terjadi di beberapa lokasi Kabupaten Banyumas, Selasa (6/3), menyebabkan belasan rumah warga di empat desa wilayah dua kecamatan mengalami kerusakan. ''Tidak ada korban luka dalam kejadian tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai belasan juta rupiah,'' jelas Koordinator Tim Reaksi Cepat BPBD Banyumas, Kusworo, Rabu (7/3).
Dia menyebutkan, kejadian bencana angin kencang tersebut melanda empat desa di Kecamatan Kembaran, satu desa di Kecamatan Sumbang. ''Kejadian bencana angin kencang bersamaan dengan turunnya hujan deras di wilayah itu,'' katanya.
Di Desa Sambengkulon, jumlah rumah warga yang rusak terdapat tiga unit, antara lain rumah yang ditinggali keluarga Suwarjo (75 tahun), Kunardi (60) dan Husen Fadilah (50). Kerusakan tiga rumah tersebut cukup parah karena seluruh bagian atap hancur setelah diterbangkan angin.
Sedangkan di Desa Sambengkulon, ada enam rumah warga yang terdampak angin kencang. Dari jumlah itu, sebagian mengalami rusak berat karena tertimpa pohon. Rumah yang mengalami kerusakan, antara lain rumah keluarga Jasman (50), Samirun (50), Tarso (45), Mafdah (35), Partini (34) dan Sakirun (45).
Di Desa Purwodadi, angin kencang menyebabkan pohon albasia cukup besar tumabng dan menimpa rumah keluarga Rudi Sein (55). Saat ini, tujuh anggota keluarga korban mengungsi ke rumah tetangganya, karena kondisi rumah tidak mungkin ditinggali lagi.
Selain itu, juga tempat tinggal Rohadi (55) dan Khomsiah (81). Seluruh anggota keluarga korban juga mengungsi ke rumah tetangganya, karena rumahnya tertimpa pohon tumbang.
Sedangkan di Desa Karangtengah, ada tiga rumah yang mengalami kerusakan. Antara lain rumah Sobirin (49), Sinam (45), dan rumah Eko Winarto (33). ''Rumah korban di desa ini mengalami kerusakan pada bagian atap, namun warga tidak sampai mengungsi'' jelasnya.
Sementara di Desa Sumbang Kecamatan Sumbang, bencana angin kencang merusak rumah Suroso (55) dan Darwin (43). Namun kerusakan di dua rumah ini, sudah bisa diperbaiki secara gotong royong oleh warga.