Rabu 07 Mar 2018 18:10 WIB

Prukades Jambu Getah Merah Diselenggarakan di Kendal

Pada kondisi normal, harga jambu petani masih jauh dari yang diharapkan.

Red: Fernan Rahadi
Dirjen pembangunan Kawasan Perdesaan, Ahmad Erani Yustika, saat meninjau salah satu perkebunan tanaman jambu getah di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/3).
Foto: Antara
Dirjen pembangunan Kawasan Perdesaan, Ahmad Erani Yustika, saat meninjau salah satu perkebunan tanaman jambu getah di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan, Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal (PDT)  dan Transmigrasi menyelenggarakan program Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) di Kabupaten Kendal, yaitu berupa tanaman jambu getah merah. Kerja sama atau kolaborasi akan dilakukan antara BUMDesa Bersama Plasma Petik Sari dengan PT Fruit Ing Indonesia. 

Penandatanganan  Perjanjian Kerjasama (PKS) turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan, Bupati Kendal, Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia dan Ketua Rumah Perubahan, para Kepala Bapedda dan Kepala Dinas PMD Kabupaten se-Jawa Tengah, serta para kepala Desa.

Salah satu komoditas unggulan di sektor hortikultura  di Kabupaten Kendal adalah jambu getah merah/ jambu biji. Luas lahan jambu merah berkisar 671, 7 hektare yang hasil panennya kurang lebih 3.224,2 ton per bulan.

Pada kondisi normal, harga jambu petani masih jauh dari yang diharapkan yaitu sekitar 300-500 per kilogram yang diambil oleh para pengepul. Lemahnya jaringan pemasaran membuat banyak buah terpaksa tidak dipanen dan dibiarkan membusuk di kebun sehingga merugikan petani.