Rabu 07 Mar 2018 18:12 WIB

Kementan Imbau Masyarakat Indonesia Makan Buah Lokal

Lebih baik membersihkan buah-buahan menggunakan air garam.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Warga membeli buah lokal di salah satu stand kampanye buah lokal Kementerian Pertanian
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Warga membeli buah lokal di salah satu stand kampanye buah lokal Kementerian Pertanian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengimbau masyarakat Indonesia untuk waspada dengan bakteri listeria pada buah khususnya melon. Kebersihan makanan yang dikonsumsi, khususnya buah, menjadi hal yang harus diperhatikan masyarakat.

Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Kementerian Pertanian, Antarjo Dikin mengatakan masyarakat harus membersihkan buah yang akan dikonsumsi. Lebih baik lagi apabila dibersihkan menggunakan air garam. "Sangat dianjurkan sebelum makan buah ya dicuci dengan baik, lebih bagus lagi kalau dicuci air garam. Karena kandungannya sangat baik," kata Antarjo saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (7/3).

Ia mengatakan, bakteri bisa terdapat dimana-mana, antara lain permukaan buah, tanah, dan air. Oleh karena itu, kebersihan menjadi hal yang paling utama harus diperhatikan.

Selain itu, ia juga mengatakan agar masyarakat Indonesia lebih memilih buah lokal. Meskipun Indonesia tidak impor melon dari Australia, ditakutkan buah dari daerah lain juga bisa saja terkontaminasi bakteri listeria. "Kita berharap masyarakat Indonesia ini makanlah buah lokal lebih terjamin lebih sehat, karena kelihatannya, air kita relatif lebih dari sungai dari gunung, buah-buahan seperti buah manggis, durian itu kan luar biasa sehatnya," lanjut dia.

Sebelumnya, sebanyak tiga orang meninggal di Australia setelah memakan buah melon yang terkontaminasi bakteri Listeria. Sebanyak 15 orang lansia di tempat tersebut juga dilaporkan telah terkena efek dari bakteri Listeria dan sedang dirawat di rumah sakit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement