Rabu 07 Mar 2018 19:06 WIB

'Calon Kepala Daerah Terindikasi Korupsi Jangan Dipilih'

KPK memantau calon kepala daerah yang berpotesi menjadi tersangka korupsi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Riza Patria memberikan paparannya saat Diskusi Media di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (3/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Riza Patria memberikan paparannya saat Diskusi Media di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengaku prihatin kembali ada beberapa calon kepala daerah terindikasi korupsi. Jelang Pilkada serentak 2018, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memantau beberapa calon kepala daerah yang 90 persen akan menjadi tersangka korupsi.

Riza menyebut banyaknya calon kepala daerah terlibat korupsi lantaran adanya permasalahan integritas kepemimpinan. "Yang utama itu kan pemimpin atau siapapun itu integritas, bukan kompetensi buat apa pinter, sekolah tinggi jauh-jauh, jabatan diraih tapi kalau akhirnya korupsi. Itu ada masalah artinya dengan integritas," kata Riza saat dihubungi pada Rabu (7/3).

Ia mengakui, persoalan sistem Pemilu saat ini memang menyebabkan biaya pemilihan menjadi mahal dan tinggi. Hal ini juga membuka peluang terjadinya korupsi. Namun demikian, ia meyakini integritas dapat menjadi pencegahan perilaku koruptif.

"Pilkada costnya tinggi atau lingkungannya mendukung peluang atau kesempatan untuk korupsi, kalau mental pemimpin itu baik integritasnya tidak akan terganggu dia," ujar Riza.

Terkait hal itu, Riza mengatakan Partai Gerindra selalu mengingatkan kadernya baik yang hendak maju menjadi calon kepala daerah maupun calon legislatif untuk menjauhi korupsi. Ia juga mengatakan, Gerindra dalam rekrutmen caleg maupun cakad mengutamakan integritas.

"Kita memang nggak bisa jamin tapi berusaha memperingatkan agar kepala daerah dari Gerindra menjauhi lingkungan dan ruang terjadinya korupsi, berkali-kali kita ingatkan," ujar Wakil Ketua Komisi II DPR tersebut.

Lebih lanjut dia menilai, adanya calon kepala daerah yang terindikasi korupsi juga menjadi gambaran bagi masyarakat untuk memilih calon pemimpin. Menurutnya, masyarakat harus cermat dan jeli untuk menilai para calon kepala daerah.

"Ya kalau sudah terindikasi dan terjadi korupsi. harusnya tidak layak dipilih sekalipun kita punya asas praduga tidak bersalah. Tapi masyarakat kan bisa menilai masyarakat harus cermat, teliti, jeli apakah yang kira-kira yang disangka atau diduga korupsi itu betul kalau tidak korupsi," ujar Riza.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement