REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa potensi hujan lebat di Jawa Tengah kembali meningkat hingga tanggal 10 Maret 2018. Jateng merupakan satu dari beberapa wilayah di Indonesia yang diperkirakan kembali mengalami peningkatan curah hujan.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara), Setyoajie Prayoedhie, di Banjarnegara, menjelaskan, adanya aliran udara basah dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia diperkirakan mengakibatkan potensi hujan dengan intensitas lebat di sejumlah wilayah di Tanah Air, termasuk di Jawa Tengah.
"Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan, khususnya warga yang tinggal di lokasi rawan longsor," katanya, Rabu (7/3).
Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon atau baliho tumbang.
"Selain itu, penting juga untuk selalu diingat, agar warga tidak berlindung di bawah pohon ketika sedang terjadi hujan yang disertai kilat atau petir," katanya.
Sementara itu, dia juga menambahkan, pada Rabu malam, sejumlah wilayah di Jawa Tengah berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang - lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Wilayah tersebut antara lain, Purworejo, Surakarta, Sukoharjo, Wonosobo, Kabupaten Semarang, dan sekitarnya.
Kondisi tersebut, tambah dia, dapat meluas ke sejumlah wilayah lainnya yakni Kebumen, Wonogiri, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Temanggung Selatan, Banjarnegara, Purbalingga, dan Banyumas.
Selain itu, kata dia, wilayah lain yang juga berpotensi hujan yakni Cilacap, Tegal, Brebes, Kendal, Sragen, Demak, Grobogan, Blora, dan sekitarnya.