Rabu 07 Mar 2018 20:04 WIB

Ikapi DKI Meminta Harga Kertas Diturunkan

Akibat harga kertas naik, penerbit menaikkan harga buku 10-30 persen.

Rep: Syahruddin El-Fikri/ Red: Irwan Kelana
Harga kerta terus naik, penerbit buku terpaksa menaikkan harga buku. Tampak suasana Islamic Book Fair (IBF) tahun 2017.
Foto: Republika/Prayogi
Harga kerta terus naik, penerbit buku terpaksa menaikkan harga buku. Tampak suasana Islamic Book Fair (IBF) tahun 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta meminta pemerintah turun tangan untuk menurunkan harga kertas. Sebab, tingginya harta kertas  akan berimbas pada harga buku.

 “Harga kertas terus naik, maka harga buku pun menjadi mahal. Dan ini jelas sangat memberatkan masyarakat, khususnya pembeli buku,” ujar Sekretaris Pengurus Ikapi DKI, Mappa Tutu, saat menyampaikan salah satu hasil rekomendasi dari Rapat Kerja (Raker) Pengurus Daerah Ikapi DKI Jakarta di Jakarta, Rabu (7/3).

 Karena itu, kata Mappa Tutu, Ikapi DKI meminta kepada pemerintah agar bisa mencegah kenaikan harga kertas, sebagai sumber dari bahan baku untuk dijadikan buku. “Kami meminta kepada pemerintah agar bisa menurunkan harga kertas yang terus mengalami kenaikan,” lanjut Mappa Tutu yang juga direktur Pustaka Bina Bangsa.

Dalam beberapa waktu terakhir ini, harga kertas terus-menerus mengalami kenaikan. Berkenaan dengan hal ini pula, sejumlah penerbit pun menaikkan harga buku.