REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Hujan deras yang mengguyur pada sore hingga petang hari menyebabkan kompleks perumahan di Kelurahan Wundudopi Kecamatan Baruga, Kota Kendari Sulawesi tenggara kembali terendam air dengan ketinggian rata-rata 25-50 sentimeter.
Pantauan di kompleks perumahan BTN Lepo-Lepo Indah, Kompleks Griya BNI dn kawasan bundaran helikopter Kelurahan Lepo-Lepo, Rabu,terlihat rumah warga yang tergenang air itu rata-rata merupakan banjir kiriman dari kawasan Kelurahan Lepo-Lepo dan Kelurahan Watuabangga.
"Banjir yang merendam rumah warga ini akibat meluapnya drainase yang tidak mampu menampung beban air hujan yang begitu besar dari atas, yang mengakibatkan meluap ke bahu jalan utama," ujar warga setempat Bahrun.
Menurut Bahrun, yang juga salah satu warga korban banjir mengatakan kemampuan drainase yang dibangun Dinas PU Provinsi beberapa tahun lalu tidak mampu lagi menampung beban air hujan yang begitu besar, untuk mengalir ke kali Wanggu karena kawasan yang dulunya menjadi serapan ini kini sudah berubah menjadi kawasan pembangunan pemukiman. "Banjir kiriman ini sudah terjadi 3-4 tahun terakhir," ujar Bahrun .
Bisa dibayangkan kata warga lain, Supardi mengatakan, kecilnya saluran air yang ada di poros jalan DI Panjaitan yang bermuara ke saluran box culver di kali Wanggu bila hujan turun 30 menit hingga satu jam, langsung meluap hingga masuk ke rumah warga.
Hingga berita ini diturunkan, warga di kompleks perumahan Lepo-Lepo Indah dan kawasan pemukiman lainnya kini masih disibukkan dengan membersihkan genangan banjir yang membawa lumpur berwarna kuning dan bercampur sampah-sampah rumah tangga.
Belum diketahu kerugian material akibat banjir yang melanda warga kompleks perumahan pensiuan TNI-Polri itu, termasuk belum adanya kepedulian pemerintah dan instansi ternis terhadap warga yang sudah menjadi langganan banjir disaat hujan deras turun.